Resensi Buku
Diajeng Anjarsari
Rahmadani
Aksel 2
Judul :
2
Pengarang :
Donny Dhirgantoro
Penerbit :
Grasindo (PT Gramedia Widiasarana Indonesia )
Ilustrator : Bayu Abdinegoro
Desain kover :
Donny Dhirgantoro dan Diberu Karina
Ukuran buku :
p=21 cm, l=14 cmt=2,3 cm
Tebal buku :424
halaman
Cetakan I :
Juni 2011
Cetakan II : Julii 2011
Novel ini bercerita tentang
kehidupan seorang wanita yang memiliki penyakit obesitas semenjak kecil. Ia
dilahirkan di Jakarta
pada tanggal 27 Oktober 1986. Pada saat dilahirkan ia memiliki berat 6,25
kilogram dan panjang 59 cm. Ia dilahirkan oleh seorang dokter yang akan pensiun
dan pikun. Ia merupakan bayi terakhir yang dibantu kelahirannya oleh dokter
itu.
Pada saat ia lahir,orang tuanya
memberi nama Gusni Annisa Puspita yang berarti wanita kuat yang panjang umur. Ia
memiliki seorang kakak bernama Gita Annisa Srikandi. Semenjak pertama kali
kakeknya melihat dirinya,kakeknya langsung teringat dengan kakek buyutnya yang
memiliki ukuran sebesar itu. Beliau tidak pernah mencapai umur 25 tahun akibat
penyakitnya. Kemudian kakek Gusni menceritakannya kepada papa dan mama Gusni.
Dengan sekuat tenaga keluarga Gusni menjaga dan memeliharanya dengan beban yang
sangat berat dan menyedihkan. Anggota keluarga Gusni hanyalah manusia yang
berukuran normal dan kurus. Ia berasal
dari keluarga sederhana. Bapaknya hanyalah seorang pembuat kok badminton yang
masih menggunakan mesin tradisional.
Dengan kebutuhan yang banyak,orang
tuanya harus bekerja lebih keras untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Usaha
tersebut semakin mundur akibat adanya pabrik pembuat kok yang menggunakan mesin
canggih. Hasil dari pembuatannya pun lebih bagus dan ringan dengan harga yang
lebih murah.
Seiring berjalannya waktu,usia pun
bertambah. Keluarganya merupakan penggemar olahraga badminton. Pada saat usia
Gusni mencapai 6 tahun, dunia badminton Indonesia sedang berjuang
memenangkan gelar dunia. Keluarga sederhana tersebut menonton di televise dari
awal hingga akhir. Dengan asyiknya menonton,kakanya tidak menghiraukan
keributan yang dibuat Gusni. Dan akhir dari kejuaraan itu adalah menangnya Indonesia
mendapat gelar dunia. Orang tua mereka mengajak Gita untuk bermain badminton
yang merupakan cita-citanya.
Pada saat ia bersekolah di sekolah
dasar,ia menemukan 2 orang yang dianggapnya sebagai sahabat yaitu Nuni dan Ani.
Ketika Gusni berusia 12 tahun,persahabatan mereka tetap utuh. Mereka sangat
membenci anak laki-laki di sekolah. Anak perempuan satu sekolah menganggap
bahwa anak laki-laki itu jorok dan bau. Anak laki-laki menganggap anak perempua
adalah pemuja kotak pensil.
Waktu istirahat merupakan waktu
yang sangat disukai oleh Gusni. Saat bel berbunyi,ia selalu berlari dengan
cepat,tidak peduli dengan orang di sekitarnya,yang terpenting ia mendapatkan
onde-onde dan choki-choki yang merupakan makanan kesukaannya. Tetapi pada suatu
hari ia tidak mendapatkan onde-onde. Ternyata ada orang yang telah
mengalahkannya sebagai orang yang yang paling pertama tiba di kantin. Penjaga
kantin berkata bahwa ia telah dikalahkan oleh Harry yang juga pecinta
onde-onde. Badan Harry sama besarnya dengan badan Gusni,yang memiliki ukuran
badan sangat besar. Setelah selesai membeli choki-choki,ia segera lewat di
depan Harry dengan muka yang sedih dan sambil menatap onde-onde di meja Harry.
Dengan seketika Harry memanggilnya dan menawari onde-onde miliknya. Tanpa ragu
ia duduk dan mengambil onde-onde yang hanya tersisa satu untuknya. Dan akhirnya
mereka berkenalan kemudian menjadi sahabat.
Setiap hari mereka pulang bersama.
Harry mengajak Gusni ke taman. Mereka menceritakan cita-cita mereka nanti.
Harry ingin memiliki restoran bakmi dengan rumah di atasnya. Gusni ingin
menjadi pemain badminton. Kemudia Harry mengajak Gusni ke Restoran bakmi
Nusantara yang merupakan restoran milik ayah dan keluarga Harry. Keluarganya
menyambut semua orang dengan senyuman.
Hingga pada akhirnya terjadi sebuah
insiden pada saat mereka pulang. Insiden tersebut terjadi pada bulan Mei 1998.
Insiden tersebut mengakibatkan hancurnya toko-toko dan menelan korban jiwa. Mereka
terjebak dalam keributan dari insiden tersebut. Dengan susah payah dia berusaha
berdiri dari jatuhnya. Dan pada akhirnya ia ditolong oleh papa Harry.
Esok pagi, Gusni beserta papa dan
mama pergi ke rumah Harry. Papa telah mengenal papa Harry ketika Gusni
memberitahukan restoran bakmi milik keluarga Harry setelah kemenangan
pertandingan badminton yang diraih Gita. Ternyata restoran tersebut lenyap dan
hancur akibat insiden yang terjadi semalam. Hal tersebut memaksa Harry dan
Gusni untuk berpisah karena keluarga Harry harus pindah ke tempat lain.
Pada saat Gusni berusia 17 tahun,ia
dan kedua sahabatnya,Nuni dan Ani tidak lagi membenci anak laki-;laki. Ternyata
pandangan mereka tentang anak laki-laki itu salah. Gusni biasa membeli
onde-onde tiap sore. Tetapi pada saat ia ingin membeli onde-onde,penjualnya
berkata bahwa onde-ondenya habis karena telah dibeli oleh seorang laki-laki
yang berukuran sama besarnya dengan dirinya.
Pada saat Gusni dan sahabatnya
pergi ke mall,Gusni melihat Harry dan langsung menyapanya. Ternyata Harry pergi
bersama Hanny. Kemudian Harry memberi undangan reuni untuk sd tempat ia
bersekolah. Dan saat itu juga ia merasa penasaran dengan Hanny.
Tiba saat reuni,Harry dan Gusni
berbicara. Ternyata Hanny hanya sepupunya. Beberapa hari setelah acara
reuni,Harry mengajak Gusni pergi pada malam hari. Sebelum pergi ia berjumpa
dengan orang tua Gusni yang telah lama tidak ia lihat. Mereka pergi untuk makan
nasi goring dan pergi ke taman tempat mereka menceritakan cita-cita mereka. Dan
malam itu merupakan malam yang istimewa bagi mereka karena malm itu hati mereka
bersatu.
Pada usia yang ke 18 tahu,akhirnya
papa,mama,Gita berkumpul di ruang keluarga untuk memberitahu tentang penyakit
yang dideritanya. Dengan rasa tidak percaya ia harus menerima kenyataan akan
penyakitnya. Dokter yang telah mengwasi kesehatannya sejak kecil mengatakan
bahwa belum ada obat untuk penyakitya,tetapi masih ada usaha untuk melawan
penyakit itu. Gusni langsung menceritakan semuanya kepada sahabat dan
pacarnya,Harry.
Setelah ia lulus dari SMA,setiap
hari ia berlari sejauh lima
kilometer dari rumah menuju gelanggang olagraga. Kegiatan itu rutin
dilakukannya sejak pukul lima
pagi. Setelah beberapa minggu mengikuti pertandingan badminton di luar
negeri,akhirnya kaknya pulang. Kakaknya memberikan timbangan berat untuk
memantau penurunan berat badannya yang sekarang 125 kilogram. Beratnya tidak
pernah turun. Pelatih badminton kakanya,akhirnya mengizinkan dirinya untuk
mengikuti latihan badminton. Pelatih tersebut adalah mantan pemain badminton
nasonal yang bernama Andi Hariyanto Maulana. Setelah berbulan-bulan berlatih,tibalah
perlombaan Khatulistiwa Terbuka,perlombaan badminton internasional. Pelatih
membawa tujuh pemain, enam pemain diantaranya merupakan pemain muda yang belum
cukuo berpengalaman. Pada saat memasuki final,dua pemain cedera dan hanya
tersisa dua. Pada saat kesempatan terakhir di pertandingn,majulah pasangan ganda
dari Indonesia
yaitu Gita Annisa Srikandi yang merupakan pemain berpengalaman dan Gusni
Puspita Annisa yang merupakan adik kandung dari Gita Annisa Srikandi. Mereka
memenangkan pertandingan dan megharumkan nama Indonesia . Pada Januari 2011 Harry
menikahi Gusni dan sampai sekarang Gusni tetap berlari setiap subuh untuk
melawan penyakitnya.
Novel ini memiliki sampul yang
menarik meskipun tidak ada gambar. Sampulnya menarik orang untuk membaca. Warna
yang diberikan pada sampul depannya menarik dan tidak terlalu mencolok. Novel
ini dicetak dengan kertas yang tipis sehingga tidak terlalu berat untuk
dibawa-bawa. Pembuatan daftar isinya sangat terperinci sehingga tidak
membingungkan pembaca untuk membaca novel dan pembaca dapat membaca sub judul
yang dianggap menarik. Alur ceritanya diuat berurut,membuat pembaca tidak
bingung untuk memahami isi novel. Kata-kata yang adal di dalamny dapat diambil
untuk diterapkan karena kata-katanya sangat bermanfaat. Di awal sub judul
terdapat gambar yang membuat isinya menarik.
Cerita yang terdapat di dalam novel
ini tidak membosankan. Di setiap bab terdapat tema yang berbeda tetapi tetap
berhubungan dengan cerita pada bab sebelumnya. Kata-kata bijaknya dapat
memotivasi para pembaca. Semua kalimat yang tertulis dalam buku ini memiliki
makna dan tidak ada yang sia-sia.
Di dalam novel ini terdapat
beberapa kata yang menggunakan ejaan yang salah. Penulisan katanya juga
banyak yang kurang huruf. Banyak kalimat
yang diulang pada setiap bab atau sub judul. Sampulnya kurang menunjukkan kreatifitas.
Tulisan di belakang novel ini kurang menarik perhatian pembaca seolah-olah
tulisannya seperti tulisan zaman dahulu.
Banyak pesan yang dapat diambil
dari novel ini. Jangan pernah meremehkan kekuatan manusia karena Tuhan
sedikitpun tidak pernah. Apabila memiliki penyakit janganlah menyerah untuk
melawannya. Apabili memiliki cita-cita,berusahalah sekuat tenaga untuk meraih
cita-cita tersebut. Jangan pernah mengecewakan orang tua dan orang yang
disayang karena mereka telah memberi cinta dan sayang sepenuhnya. Jangan pernah
berhenti untuk berusaha menuju sesuatu yang baik.
tak bisakah novelnya dibuat menjadi sebuah file agar saya dapat mendownload dan tak susah membacanya? :)
BalasHapusvisit www.budiherian.tumblr.com/ask untuk mengetahui cara agar file kamu dapat di download. tanya saja ke sana,
iilah contohnya www.budiherian.tumblr.com/tagged/download