Dia bergelayut di bawah remangnya lampu jalan. Rentan terkena debu kendaraan. Sesekali proyek jalan menutupi bentuknya. Kini aku berada semakin dekat dengannya. Aku hampiri di tengah padatnya Jalan Raya Ir.Sukarno, Surabaya. Aku melihat fakta bersamanya. Gedung apartemen yang baru itu sudah tinggi menjulang dengan banyak cahaya. Sedangkan gedung cantik itu bersebelahan dengan rumah sederhana yang sama bersusun dengannya. Namun, hanya dari tripleks dan kayu sederhana sebanyak tiga tingkat. Malam ini kususri jalan bersamanya. Jalanan yang ramai tapi sepi. Kerlap kerlip cahaya terlihat tidak bermakna. No debate No discuss. Hanya aku dan sepucuk harapan yang duduk tenang di dalam bus bersama beberapa orang lainnya. Tak sedikitpun dia mengizinkanku untuk mengingat "dia", "dia", dan "mereka". Pundakku biasanya terasa berat dan kini entah kenapa semua terasa lega. Aku merasa menemukan kembali siapa aku. Menyadarkan kembali apa dan siapa yang pantas. Ooh...