Hujan turun, memberi harapan bagi manusia yang telah lama merasa gersang. Waktu terus bergulir, mengiringi perjalanan hidup yang penuh dengan warna. Bekerja bukan lagi tentang idealisme atau passion, tapi lebih pada alasan kebutuhan dan keinginan orang terkasih.
Dalam hidup, ada banyak hal terjadi tanpa diingini. Sebagian dari hal tersebut datang dalam bungkusan kebahagiaan dan sebagian dalam ujian yang berakhir pada hikmah. Rasanya kadang hidup sangat adil, tapi sebagian terasa tak adil di mata manusia yang penuh dengan hawa nafsu.
Semakin dewasa, semakin banyak keputusan yang harus diambil. Semakin banyak konsekuensi yang harus diterima. Ada konsekuensi yang baik dan ada juga yang tidak.
Lebih parahnya lagi, luasnya dunia kadang memberikan banyak pilihan, tapi terbatas pada geografi. Terbatas pada lingkungan sempit yang harus dihadapi setiap harinya. Menghasilkan jenuh yang kadang bisa berujung pada hangover. Menghasilkan produktivitas yang jelek dan akal tak dapat berpikir jernih. Nyatanya mungkin inilah dunia yang sebenarnya. Sementara tapi penuh dengan abstraksi dan ketidakpastian. Beberapa hal justru terlihat abu-abu.
Semakin dewasa, ada hal lain yang disadari yaitu tak semua hal dapat dipertahankan. Tak semua hal harus dipertahankan. Sebagian hal perlu dibiarkan hilang dan menguap. Karena semakin ke sini, kualitas menjadi jauh lebih penting dari sekedar kuantitas. Waktu menjadi berharga. Uang menjadi tools untuk ketercapaian banyak hal. Uang memang bukan segalanya,tapi hampir segalanya butuh uang.
Perkaranya saat ini adalah siapa yang paling tahan. Siapa yang paling mampu menyeimbangkan. Siapa yang mampu belajar dan dengan siapa akan belajar.
Dalam hidup, ada banyak hal terjadi tanpa diingini. Sebagian dari hal tersebut datang dalam bungkusan kebahagiaan dan sebagian dalam ujian yang berakhir pada hikmah. Rasanya kadang hidup sangat adil, tapi sebagian terasa tak adil di mata manusia yang penuh dengan hawa nafsu.
Semakin dewasa, semakin banyak keputusan yang harus diambil. Semakin banyak konsekuensi yang harus diterima. Ada konsekuensi yang baik dan ada juga yang tidak.
Lebih parahnya lagi, luasnya dunia kadang memberikan banyak pilihan, tapi terbatas pada geografi. Terbatas pada lingkungan sempit yang harus dihadapi setiap harinya. Menghasilkan jenuh yang kadang bisa berujung pada hangover. Menghasilkan produktivitas yang jelek dan akal tak dapat berpikir jernih. Nyatanya mungkin inilah dunia yang sebenarnya. Sementara tapi penuh dengan abstraksi dan ketidakpastian. Beberapa hal justru terlihat abu-abu.
Semakin dewasa, ada hal lain yang disadari yaitu tak semua hal dapat dipertahankan. Tak semua hal harus dipertahankan. Sebagian hal perlu dibiarkan hilang dan menguap. Karena semakin ke sini, kualitas menjadi jauh lebih penting dari sekedar kuantitas. Waktu menjadi berharga. Uang menjadi tools untuk ketercapaian banyak hal. Uang memang bukan segalanya,tapi hampir segalanya butuh uang.
Perkaranya saat ini adalah siapa yang paling tahan. Siapa yang paling mampu menyeimbangkan. Siapa yang mampu belajar dan dengan siapa akan belajar.
Komentar
Posting Komentar