Langsung ke konten utama

Mengejar

Tanpa kita sadari, hidup memberikan banyak pelajaran. Harusnya dari berbagai keluhan, kita semakin mahir untuk mengambil pelajaran. Meski nyatanya sangat sulit. Bahkan karena bosannya, bisa saja kita melakukan seadanya tanpa benar-benar menyenangi apa yang kita kerjakan. Mungkin karena ketidaksesuaian juga yang dapat membuat pribadi ini menjadi berbeda.

Setiap orang punya cara pandangnya sendiri tentang hidup. Tentang momen yang berjalan atau tentang titik kejadian yang terlewat. Sesaat kita menjejaki kaki di tanah yang tak pernah terpikirkan. Dulu ketika kita lahir dan bertumbuh di tempat yang sama, menjadikan kita senang dan mencintai lokasi tsb. Ingin berlama di sana atau bahkan melanjutkan hidup di tempat yang sama.

Sebagian kita memilih untuk keluar dari kotak menyenangkan itu. Mencoba peluang lain tanpa memikirkan apakah kita akan merasa nyaman atau senang di tempat tersebut. Meskipun keluhan kadang tak henti menghiasi. Angan-angan berubah menjadi ego dan menciptakan protes. Ketidaksesuan menjadi boomerang yang menghancurkan impian. Padahal tak selamanya impian merupakan hal terbaik yang terjadi untuk seorang insan.

Sesaat sendiri terasa menyenangkan. Namun, tak jarang paradigma lingkungan mengacaukan hal yang dipikir menyenangkan. Membuat diri membandingkan dan menginginkan hal yang mungkin belum waktunya. Akhirnya, beberapa tumbuh dengan sangat cepat.  Beberapa berkembang lebih lambat. Sehingga jika kita jeli, kita seharusnya menemukan kesimpulan bahwa zona waktu tiap orang berbeda, begitu pun penilaian terhadap suatu fase.

Manusia sering merasa mengenal diri sendiri. Tidak mencoba memisahkan diri dari banyaknya faktor eksternal. Hal ini dapat membuat kita akhirnya lupa tentang apa yang diinginkan sebenarnya.

Mungkin selama ini kita gemar sekali bersembunyi dari kerapuhan yang terpendam. Mencoba menerima dan mentoleransi berbagai perlakuan yang ditujukan. Mentoleransi dengan mencari berbagai pembenaran atas sikap mereka. Meski pada dasarnya tidak kita senangi.

Namun, sepertinya bukan itu yang hidup ingin ajarkan. Bukankah melalui semua perlakuan yang tidak mengenakkan itu, hidup ingin mengajarkan kita tentang arti dari menerima dengan baik. Arti dari memperlakukan dengan adil.Meski tidak untuk diri kita sendiri tapi juga orang lain. Apapun yang ingin ditunjukkan oleh hidup, tetap berusahalah dan kenang hal bail karena semua perlu ditaklukkan bukan untuk menaklukkan. Begitu pun waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Terjebak Dalam Bayangan

Manusia, oh Manusia Terjebak dalam angan kemungkinan dalam pikirnya Padahal sudah berulang kali dijauhkan oleh-Nya Berlalu waktu, hidupnya tenang dan baik saja Halaman tua sudah ditutup Namun, terganjal saat lintasan bayangnya nyata di mata Bukan ingin mengulang, tapi hanya saja ini tersisa kemungkinan Dibukanya kembali halaman itu Diteliti kembali karena sudah lupa rasa Baru buka satu dua kalimat, ternyata logika menolak Untuk kesekian kali, memori pahitnya mencuat Untuk apa berupaya tapi ternyata hanya give and give Untuk apa mendengar kalau ternyata tidak pernah ada pertanyaan berbalas Ternyata buku lama itu memang diperlukan Dibaca kembali, agar hati tidak menjadi bodoh Evaluasi dapat dianalisis, hingga dirimu tidak lagi jatuh pada angan Yakinlah jalanmu sejauh ini diatur oleh-Nya Dijauhkan dan ditemukan dengan orang-orang yang jauh lebih memahami Maka, manusia, kenapa ragu akan takdir-Nya Kenapa takut akan tidak menemukan padahal jalanmu adalah ditemukan Bacalah jalanmu, sepertiny...

Kontemplasi Waktu

2021  I said : Jodohku sedang sekolah lagi, jadi belum ketemu sekarang Turns out 2023 Ternyata aku mendapatkan rezeki sekolah lagi. Apakah ini cara-Nya untuk terus membuatku berkembang? ‐--- 2016 I said : It was wrong, I wanted to start from 0 again and fix the friendship with him. Turns out  2017 Allah swt keep me away from him and show me something to realize Turns out 2020 I knew we were something and I knew why He kept me away from him. Allah swt knows me best than me and He knows I couldn't grow better with him. At the same year, I knew someone older. Someone called friend but shared a lot of perspective, listening to my childish complaint, and always able to calm me down. Until then found out, our perspective and the way we want in marriage are totally different. Until I make dua for the best and we stop communicating until then he found the right one. Meanwhile I was still searching for the meaning in life and marriage.  ---- 2022 In the confusion of what next I ne...