Langsung ke konten utama

Manusia dan Luka yang Membentuknya

Sepertinya mengenal seseorang dari luka dan latar belakang ia tumbuh mampu membuat kita paham tentang dirinya. Luka dan liku kehidupan yang ia jalani membentuk dia yang saat ini.

Manusia selalu punya pilihan untuk menjadikan luka sebagai alasan untuk berkembang atau justru menjadi aneh tak terkendali. Namun, memang tak semua karakter berkembang karena luka, tapi juga bisa dari hasil pengamatan dan olah informasi yang dilakukan oleh setiap individu.

Sayangnya hal tersebut hanya memberikan gambaran dari luar. Inilah yang sering kali membuat saya tertarik untuk mendengar. Dengan mendengar, saya mampu mendapat wawasan baru, membantu mereka menggali alasan dan kejadian fundamental yang mempengaruhi kondisi dan perspektif mereka saat ini.

Meski senang mendengar, justru menjadi sulit untuk bercerita. Beberapa tahun terakhir, saya sibuk mencari alasan untuk menikah. Namun sekarang, setelah saya membaca banyak referensi, berbagai pertanyaan menjadi muncul. Apakah saya terlalu berpikir secara logika? Apakah cara saya mempertanyakan dan berpikir seperti itu dikarenakan hati saya terlalu keras dan jarang tersentuh? Atau karena saya terlalu takut untuk mengakui bahwa saya tidak menarik sehingga tak pernah ada yang melirik. Sekalinya ada, mereka kembali menjauh karena merasa tak mungkin atau hanya sebagai teman sharing tanpa pernah ada kejelasan atau mungkin hanya saya yang berasumsi mereka mendekat.

Ternyata semakin ke sini, tidak bisa disembunyikan lagi bahwa saya butuh partner. Orang yang akan komit untuk menjalani dunia bersama. Membangun keluarga dan mencari kehangatan. Bukan berarti orang tua dan adik tidak cukup, tapi memilih seseorang mungkin akan lebih challenging karena ada proses. Berulang kali saya mencoba membuka, tapi sepertinya tidak ada yang melihat. Entah sampai kapan. Dan ternyata kenyataan bahwa selama ini saya sendiri adalah luka yang tak saya sadari hingga kini harus bertanya ke banyak "klinik" untuk mencari pengobatan dan diagnosa yang tepat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Dukamu Malam Ini

Ku lihat dirimu terpaku Malu sejadi-jadinya Tak pernah sedikitpun terbesit di pikirmu Dia akan berlaku seperti itu Apa memang ini definisi salah menilai dengan baik? Percuma kau ucap bahwa dia one of your one call away Percuma kau anggap dia tier satu Nyatanya semua selalu tentangnya Berjam-jam kau termangu berpikir mengapa rasanya sesakit itu Padahal kau sudah mengenalnya Malam hari ini, kau alihkan pikir dan sedihmu Tapi sepulangnya, kau masih mencari jawaban Bahkan kau alihkan berbincang dengan teman yang kau anggap pria Setelah perbincangan itu usai, bukan hiburan yang kau dapat Justru, kenyataan yang berlawanan dengan nilaimu Kejujuran yang juga menambah perih Akhirnya malam ini kau tersudut Di sebuah ruang kecil beruukuran 2,5 x 2,5 m Di atas kasur yang sama hitamnya dengan perasaanmu Dihiasi hening yang lebih kencang daripada suara papan ketik di laptopmu Setelah sekian lama, dirimu tidak berkata-kata Akhirnya malam ini kau kembali Dengan segala kerumitan yang mengacacu pikirmu ...

Kontemplasi Waktu

2021  I said : Jodohku sedang sekolah lagi, jadi belum ketemu sekarang Turns out 2023 Ternyata aku mendapatkan rezeki sekolah lagi. Apakah ini cara-Nya untuk terus membuatku berkembang? ‐--- 2016 I said : It was wrong, I wanted to start from 0 again and fix the friendship with him. Turns out  2017 Allah swt keep me away from him and show me something to realize Turns out 2020 I knew we were something and I knew why He kept me away from him. Allah swt knows me best than me and He knows I couldn't grow better with him. At the same year, I knew someone older. Someone called friend but shared a lot of perspective, listening to my childish complaint, and always able to calm me down. Until then found out, our perspective and the way we want in marriage are totally different. Until I make dua for the best and we stop communicating until then he found the right one. Meanwhile I was still searching for the meaning in life and marriage.  ---- 2022 In the confusion of what next I ne...