Langsung ke konten utama

Cerita Pagi Ini

Izinkan jiwaku untuk berkisah sekarang....

Sudah tak terhitung berapa purnama ini sudah berlalu. Sejak saat aku memulai babak baru. Tak hanya aku, tapi babak itu terjadi untukku, bapak, ibu, dan adikku. Sesuatu yang sudah dipersiapkan oleh kedua orangtuaku, tapi dulu aku tidak mengindahkan persiapan itu. Ternyata itu memang terjadi...
Aku mulai meninggalkan satu per satu kebiasaan, harapan untuk mengulang momen hidup bersama teman-teman. Namun, jiwa ini tahu betul, bahwa aku tak bisa meninggalkan tempat ini. Lokasinya berbeda, suasana pun berbeda, tapi hadirnya masih tetap menjadi syukur.
Mengingat masa itu , saat aku terbakar kesal, amarah, luput, lalu aku pergi dengan sepatu olahragaku untuk mengamankan kaki dari kerikil kecil yang ada di trek lari. Tak ada yang tahu mengapa aku begitu menyukai tempat ini. Pada waktu itu pun aku merasa menemukan seseorang yang selalu membuatku ingin untuk terus berlari. Seorang teman dengan sikap yang luar biasa, ketangguhan yang hebat, abang yang mengayomi adik-adiknya dengan sepenuh hati. Jangan berpikir macam-maca karena perkenalan kami mungkin kebetulan.
Sore itu matahari tidak terlalu ramah. Dia tidak mampu membakar semangat, tapi justru mendung yang membakar kesedihanku. Sore itu juga, kami mengenakan pakaian dengan warna yang sama. Si kaos hitam, juga berlari. Dia memang sering lari dan sangat mahir bermain sepak bola. Namun itu hanya masa lalu dan kini kami menemukan jalan masing-masing.Dan tempat ini akan tetap mengingatkanku tentang semangatnya.
Angin pagi ini berhembus lembut dan bersahabat, mencoba menghilangkan peluh dan keringat yang masih bercucuran, di atas bangku stadion ini. Ya, sendiri bersama cerita burung yang berkicau. Air mata terasa tak ingin untuk dibendung dan aku memaksanya untuk tidak keluar. Bertahanlah walau aku pun tak tahu esok akan seperti apa. Akankah aku bisa memperbaiki kesalahan kemarin? Akankah aku bisa membuat mereka yang menanti kepulanganku tersenyum dan tertawa lebih senang dari biasanya.
Aku tidak berani untuk menghubungi karena aku belum bisa memperbaikinya. Katanya carilah seorang sahabat yang baik dan taat agar kita pun tertular berbuat baik dan ketaatan. Entah kenapa aku pun belum bisa menentukannya. Sendiri ini tidak membunuhku karena aku masih punya teman yang tak tahu ada entah sampai kapan.
Biarkan saja dialog ini terus berlanjut hingga aku pun menemukan jawaban
Biarkan angin ini terus berhembus, agar aku bisa merasakan ketenangan sejenak
Aku telah meninggalkan kesibukanku sejenak untuk berefleksi dan mendengarkan suara yang tak pernah tersuarakan
Berulang kali aku mencoba menemukan strategi untuk membuat kenyataan ini lebih baik
Berulang kali pun aku mencoba untuk menumpahkan kekhawatiranku tanpa seorang pun tahu
Aku tetap berjalan dan aku berhasil melewati beberapa rintangan
Namun, aku masih diuji selalu
Mungkin supaya aku bisa naik level ke yang lebih tinggi
Terkadang aku mengkhawatirkan apa yang terjadi di ribuan km sana
Sepertinya mereka merasakan kesulitan yang lebih besar dan kehawatiran yang lebih
Aku harus menyelesaikan keputusan yang sudah kuambil tanpa mengorbankan keindahan untuk mereka
Aku akan tetap berusaha untuk berlari meski sedih menahan kakiku untuk tidak bergerak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Terjebak Dalam Bayangan

Manusia, oh Manusia Terjebak dalam angan kemungkinan dalam pikirnya Padahal sudah berulang kali dijauhkan oleh-Nya Berlalu waktu, hidupnya tenang dan baik saja Halaman tua sudah ditutup Namun, terganjal saat lintasan bayangnya nyata di mata Bukan ingin mengulang, tapi hanya saja ini tersisa kemungkinan Dibukanya kembali halaman itu Diteliti kembali karena sudah lupa rasa Baru buka satu dua kalimat, ternyata logika menolak Untuk kesekian kali, memori pahitnya mencuat Untuk apa berupaya tapi ternyata hanya give and give Untuk apa mendengar kalau ternyata tidak pernah ada pertanyaan berbalas Ternyata buku lama itu memang diperlukan Dibaca kembali, agar hati tidak menjadi bodoh Evaluasi dapat dianalisis, hingga dirimu tidak lagi jatuh pada angan Yakinlah jalanmu sejauh ini diatur oleh-Nya Dijauhkan dan ditemukan dengan orang-orang yang jauh lebih memahami Maka, manusia, kenapa ragu akan takdir-Nya Kenapa takut akan tidak menemukan padahal jalanmu adalah ditemukan Bacalah jalanmu, sepertiny...

EVALUASI

Kita tak akan pernah sama lagi setelah badai demi badai datang menerjang. Aku lupa, bahwa Allah swt menyayangi hamba-Nya dengan ujian yang dihadirkannya. Di saat yang sama, keimanan dan ilmu yang kita punya pun diuji. Membiarkan pilihan dan hati terbuka, telah membantu aku untuk melihat betapa dunia memang bukan tempat untuk nyaman. Betapa manusia tidak konsisten dengan dirinya sendiri. Bahkan sebagian terlihat menghindar atau penegcut, sibuk menyelamatkan citra dan keberadaan diri sendiri. Banyak hal yang terjadi di tahun ini. Banyak pelajaran yang dihadirkannya dan menantang diri untuk menunjukkan keberadaannya agar tidak diperlakukan seenaknya. At the end of the day, no one can help unless yourself. Aku mengenal beberapa manusia yang memiliki ambisi pada karir. Karir yang terlihat merupakan bagian besar dari hidupnya. Tidak salah memang, karena 5/7 akan dihabiskan di kantor, atau bahkan weekend. Mengejar ambisi dan keinginan yang mereka ciptakan. Hingga pada pertanyaan, apa aku juga...