Langsung ke konten utama

Izinkan Aku Bercerita, Hai Senja

              Ada jejak yang tertinggal di saat hati tertimpa kegundahan tiada tara. Seperti layangan yang terbang mengikuti arah angin, tanpa prinsip. Bahkan tak bisa lagi kubiarkan melodi untuk menepati janji atas ucapan yang pernah diucapkan. Ada dinding yang saat ini tak bisa kudobrak. Akankah ada pintu yang mampu memberikan jalan?
Sampaikan duka dan sedihku hai senja. Kebingunganku dan gusar yang mengelana di dalam rentetan cerita. Izinkan aku bertahan menikmati senjamu karena aku selalu suka dengan senja yang selalu hadir. Denganmu aku bisa merasakan seluruh kisah yang telah kutuliskan dan mengingatkanku akan pembelajaran berarti dalam pencarian solusi. Aku berharap senja selalu ada, meski hujan terkadang memberi rezekinya yang berlimpah dengan sejuta memori lampau. Tetap mengingatkan aku untuk bersyukur dan mengingat bahwa aku tidak punya apa-apa, melainkan hanya dipinjami.....

                Sepucuk harapan akan bergeming katanya. Saat keyakinan berpendar dan menyentuhkan keraguannya pada segenap rencana indah. Lupakan saja sesaat harapan. Saat ini, pertanyaan dan kegundahan aneh mulai muncul.

                Apa yang sebenarnya kutakuti? Sesuatu yang bahkan belum terjadi dan tak ada formulanya. Entah sudah ke sekian kali meyakinkan diri agar tetap berada pada jalan yang seharusnya. Apakah kenakalan itu sangat keterlaluan? Terasa tidak adil. Kenapa?

                Harusnya tak ada pertanyaan itu memang. Menerima dengan lapang dan sebenarnya. Tanpa alasan untuk menyangkal.  Aku bingun aku bingung aku bingung. Kenakalan itu adalah sebuah kesalahan yang beralasan, tapi aku tidak menyangka kalau kenakalan itu akan berakibat sesedih ini. Hanya Dia-lah yang mampu mengubah hati seseorang, mengubah keputusan seseorang, dan membantu Hamba-Nya untuk memaafkan.

                 Ilmu ini penting, walaupun terkadang sempat terlintas apakah ilmu ini mambu memberi kebermanfaatan. Atau nantinya hanya menjadi ilmu pengejar pundi pundi nominal uang. Tidak ingin membenci rasanya. Ini agaknya mengekang dan menyiksa. Aku hanya bisa berdoa bersama tafakur yang kuselipkan di setiap saat. Bahkan saat keramaian dan berada di antara puluhan orang. 

          Ada simfoni yang membekas dibuat oleh momentum itu. Momentum sesaat yang mendatangkan sejuta kegundahan. Kenapa aku harus takut dengan kegamangan dunia yang tidak akan abadi? Kenapa tetap bertahan padahal cerita tidak boleh berhenti karenanya. Aku harus berlari dan mengejar kebaikan, sembari selalu berdoa dan berharap akan kebaikan yang akan kuterima....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Kontemplasi Waktu

2021  I said : Jodohku sedang sekolah lagi, jadi belum ketemu sekarang Turns out 2023 Ternyata aku mendapatkan rezeki sekolah lagi. Apakah ini cara-Nya untuk terus membuatku berkembang? ‐--- 2016 I said : It was wrong, I wanted to start from 0 again and fix the friendship with him. Turns out  2017 Allah swt keep me away from him and show me something to realize Turns out 2020 I knew we were something and I knew why He kept me away from him. Allah swt knows me best than me and He knows I couldn't grow better with him. At the same year, I knew someone older. Someone called friend but shared a lot of perspective, listening to my childish complaint, and always able to calm me down. Until then found out, our perspective and the way we want in marriage are totally different. Until I make dua for the best and we stop communicating until then he found the right one. Meanwhile I was still searching for the meaning in life and marriage.  ---- 2022 In the confusion of what next I ne...

Dukamu Malam Ini

Ku lihat dirimu terpaku Malu sejadi-jadinya Tak pernah sedikitpun terbesit di pikirmu Dia akan berlaku seperti itu Apa memang ini definisi salah menilai dengan baik? Percuma kau ucap bahwa dia one of your one call away Percuma kau anggap dia tier satu Nyatanya semua selalu tentangnya Berjam-jam kau termangu berpikir mengapa rasanya sesakit itu Padahal kau sudah mengenalnya Malam hari ini, kau alihkan pikir dan sedihmu Tapi sepulangnya, kau masih mencari jawaban Bahkan kau alihkan berbincang dengan teman yang kau anggap pria Setelah perbincangan itu usai, bukan hiburan yang kau dapat Justru, kenyataan yang berlawanan dengan nilaimu Kejujuran yang juga menambah perih Akhirnya malam ini kau tersudut Di sebuah ruang kecil beruukuran 2,5 x 2,5 m Di atas kasur yang sama hitamnya dengan perasaanmu Dihiasi hening yang lebih kencang daripada suara papan ketik di laptopmu Setelah sekian lama, dirimu tidak berkata-kata Akhirnya malam ini kau kembali Dengan segala kerumitan yang mengacacu pikirmu ...