Bunga itu bermekaran. Dihinggapi kumbang beraneka ragam pada bentuknya yang apik. Namun, tidak dengan bungan yang ada di ujung taman itu. Bentuknya tidak kalah cantik, berada di sudut taman yang bersih dan tidak banyak dipegang manusia. Namun, kelihatannya ia selalu sendiri. Meski matahari cukup menyinarinya, kadang terik tak terasa karena teduh dari sekeliling.
Sebelumnya bunga itu bukan di taman tersebut. Ia berasal dari taman lainnya yang berada sekitar 50 km. Karena bentuknya yang cantik dan adanya taman yang butuh bunga bagus, dia dibawa ke taman ini. Menghiasai dan melengkapi koleksi bunga di taman ini.
Pernah suatu waktu, tukang kebun di taman tersebut mengajaknya bicara.
Tukang kebun : "Bentukmu bagus, tapi sayang tidak banyak yang benar-benar mengagumi indahnya dirimu"
Bunga (di dalam hati) : "Aku tidak paham juga. Apakah kebanyakan memang tidak pernah tentang aku atau aku yang tidak pernah sadar bahwa beberapa hal tentang aku memang berbeda"
Tukang kebun : "Kamu terlalu berbeda. Tidak seperti kebanyakan. Tidak banyak yang menginginkan kualitas sepertimu karena kebanyakan mencari yang biasa saja dan memang kebanyakan dari mereka lebih menarik dan menonjol serta dikenal oleh banyak orang"
Bunga (di dalam hati) : "Aku terlalu takut untuk marah, kesal, dan mengutarakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku takut ternyata apa yang ada di dalam pikiranku ini terlalu egois karena aku tidak bisa menilai pikiran manusia secara keseluruhan. Entah ternyata mereka membicarakan tentang aku tanpa aku tahu. Atau doa mereka yang menyertaiku sehingga aku menjadi seperti ini"
Tukang kebun : "Walaupun tak banyak yang mengagumi atau hanya sekedar singgah, semoga ada satu yang benar-benar ada untukmu dan menjadi bagian dari keberadaanmu"
Bunga itu bukan seperti bunga viral yang kebanyakan orang tahu. Namun, mereka yang tahu sudah pasti mengerti apa yang ada padanya. Semoga apa yang dikatakan oleh tukang kebun itu segera terjadi sehingga tidak perlu lagi kata "kesepian" yang menghiasi hati bunga itu.
Komentar
Posting Komentar