Langsung ke konten utama

Bunga

Bunga itu bermekaran. Dihinggapi kumbang beraneka ragam pada bentuknya yang apik. Namun, tidak dengan bungan yang ada di ujung taman itu. Bentuknya tidak kalah cantik, berada di sudut taman yang bersih dan tidak banyak dipegang manusia. Namun, kelihatannya ia selalu sendiri. Meski matahari cukup menyinarinya, kadang terik tak terasa karena teduh dari sekeliling.

Sebelumnya bunga itu bukan di taman tersebut. Ia berasal dari taman lainnya yang berada sekitar 50 km. Karena bentuknya yang cantik dan adanya taman yang butuh bunga bagus, dia dibawa ke taman ini. Menghiasai dan melengkapi koleksi bunga di taman ini.

Pernah suatu waktu, tukang kebun di taman tersebut mengajaknya bicara.

Tukang kebun : "Bentukmu bagus, tapi sayang tidak banyak yang benar-benar mengagumi indahnya dirimu"

Bunga (di dalam hati) : "Aku tidak paham juga. Apakah kebanyakan memang tidak pernah tentang aku atau aku yang tidak pernah sadar bahwa beberapa hal tentang aku memang berbeda"

Tukang kebun : "Kamu terlalu berbeda. Tidak seperti kebanyakan. Tidak banyak yang menginginkan kualitas sepertimu karena kebanyakan mencari yang biasa saja dan memang kebanyakan dari mereka lebih menarik dan menonjol serta dikenal oleh banyak orang"

Bunga (di dalam hati) : "Aku terlalu takut untuk marah, kesal, dan mengutarakan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku takut ternyata apa yang ada di dalam pikiranku ini terlalu egois karena aku tidak bisa menilai pikiran manusia secara keseluruhan. Entah ternyata mereka membicarakan tentang aku tanpa aku tahu. Atau doa mereka yang menyertaiku sehingga aku menjadi seperti ini"

Tukang kebun : "Walaupun tak banyak yang mengagumi atau hanya sekedar singgah, semoga ada satu yang benar-benar ada untukmu dan menjadi bagian dari keberadaanmu"

Bunga itu bukan seperti bunga viral yang kebanyakan orang tahu. Namun, mereka yang tahu sudah pasti mengerti apa yang ada padanya. Semoga apa yang dikatakan oleh tukang kebun itu segera terjadi sehingga tidak perlu lagi kata "kesepian" yang menghiasi hati bunga itu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Dukamu Malam Ini

Ku lihat dirimu terpaku Malu sejadi-jadinya Tak pernah sedikitpun terbesit di pikirmu Dia akan berlaku seperti itu Apa memang ini definisi salah menilai dengan baik? Percuma kau ucap bahwa dia one of your one call away Percuma kau anggap dia tier satu Nyatanya semua selalu tentangnya Berjam-jam kau termangu berpikir mengapa rasanya sesakit itu Padahal kau sudah mengenalnya Malam hari ini, kau alihkan pikir dan sedihmu Tapi sepulangnya, kau masih mencari jawaban Bahkan kau alihkan berbincang dengan teman yang kau anggap pria Setelah perbincangan itu usai, bukan hiburan yang kau dapat Justru, kenyataan yang berlawanan dengan nilaimu Kejujuran yang juga menambah perih Akhirnya malam ini kau tersudut Di sebuah ruang kecil beruukuran 2,5 x 2,5 m Di atas kasur yang sama hitamnya dengan perasaanmu Dihiasi hening yang lebih kencang daripada suara papan ketik di laptopmu Setelah sekian lama, dirimu tidak berkata-kata Akhirnya malam ini kau kembali Dengan segala kerumitan yang mengacacu pikirmu ...

Kontemplasi Waktu

2021  I said : Jodohku sedang sekolah lagi, jadi belum ketemu sekarang Turns out 2023 Ternyata aku mendapatkan rezeki sekolah lagi. Apakah ini cara-Nya untuk terus membuatku berkembang? ‐--- 2016 I said : It was wrong, I wanted to start from 0 again and fix the friendship with him. Turns out  2017 Allah swt keep me away from him and show me something to realize Turns out 2020 I knew we were something and I knew why He kept me away from him. Allah swt knows me best than me and He knows I couldn't grow better with him. At the same year, I knew someone older. Someone called friend but shared a lot of perspective, listening to my childish complaint, and always able to calm me down. Until then found out, our perspective and the way we want in marriage are totally different. Until I make dua for the best and we stop communicating until then he found the right one. Meanwhile I was still searching for the meaning in life and marriage.  ---- 2022 In the confusion of what next I ne...