Langsung ke konten utama

Tentang Dinata

Namanya Dinata. Dia menikmati dunia dari sudut pandangnya sendiri. Tidak peduli bagaimana sekelilingnya mencoba meracuni pikirannya dengan perspektif mereka. Mungkin bagi sebagian orang, hidupnya datar, terlalu fokus, serius, dan berat. Namun, dirinya punya prinsip kuat yang masih dia pegang hingga kini. Sebagian lain memandangnya rendah karena di usianya yang sudah matang, tidak pernah sama sekali ia menjalin hubungan khusus dengan lawan jenisnnya. Bukan karena dia tidak pernah jatuh cinta, hanya saja baginya cinta tidak semudah itu. Tidak perlu pula dia menjelaskan apakah ia pernah merasakan jatuh cinta kepada orang lain. Baginya, jatuh cinta tidak harus diukur dengan status yang pernah terjadi.

Tentu saja bukan hal yang mudah untuk dia mengatasi masalah ini. Kini kesendirian dan kemandirian yang dia miliki diakui sebagai masalah. Sebagaimana seseorang pernah berkata : "Masalah itu bukan masalah selama tidak dianggap sebagai masalah". Sekelilingnya sudah menemukan dunia lain. Karakternya yang suka mencoba hal-hal baru membuatnya semakin lama semakin berpandangan berbeda. Kesepian sudah menjadi temannya hingga akhirnya ia merasa bosan. Mengalihkan diri dengan mengunjungi tempat baru dan menambah rutinitas olahraga. Tentu saja itu cukup berhasil karena secara biologis, fisiknya memproduksi hormon yang serupa dengan hormon yang dirasakan manusia ketika bahagia bersama pasangan. Mencoba mencari pengganti yang tepat dengan fungsi yang serupa.

Dinata memiliki banyak mimpi. Namun, semakin dewasa ia menyadari bahwa faktor eksternal sangat besar dan dia butuh penguatan agar apa yang ia inginkan memang pantas untuk diperjuangkan. Mencoba hal  yang dianggap orang lain konyol sebenarnya bukan karena ia menginginkannya. Tapi karena hidup sudah mulai membosankan baginya. Untuk keluarganya, dia dianggap sudah mandiri dan kuat, tidak ada lagi tentangnya di sana. Meski ini selalu menjadi luka, tapi dia selalu mencoba untuk menemukan penawar yang mampu meredakan sedih itu. 

Sekiranya kamu punya teman seperti Dinata, mungkin kamu tahu bagaimana kesehariannya dan cara dia bergaul di sekelilingnya. Dia mungkin ceria dan pendengar, tapi dia perlu juga untuk ditanya agar didengar. Mungkin Dinata tidak perlu dipahami, tapi perlu diterima. Bantu dia untuk menambah wawasannya agar ia tidak putus asa pada sesuatu yang selalu ia anggap pesimis. Dia tidak pernah mengatakannya secara gamblang, tapi hal itu pasti masih dirasa dalam hatinya yang terdalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Kontemplasi Waktu

2021  I said : Jodohku sedang sekolah lagi, jadi belum ketemu sekarang Turns out 2023 Ternyata aku mendapatkan rezeki sekolah lagi. Apakah ini cara-Nya untuk terus membuatku berkembang? ‐--- 2016 I said : It was wrong, I wanted to start from 0 again and fix the friendship with him. Turns out  2017 Allah swt keep me away from him and show me something to realize Turns out 2020 I knew we were something and I knew why He kept me away from him. Allah swt knows me best than me and He knows I couldn't grow better with him. At the same year, I knew someone older. Someone called friend but shared a lot of perspective, listening to my childish complaint, and always able to calm me down. Until then found out, our perspective and the way we want in marriage are totally different. Until I make dua for the best and we stop communicating until then he found the right one. Meanwhile I was still searching for the meaning in life and marriage.  ---- 2022 In the confusion of what next I ne...

Dukamu Malam Ini

Ku lihat dirimu terpaku Malu sejadi-jadinya Tak pernah sedikitpun terbesit di pikirmu Dia akan berlaku seperti itu Apa memang ini definisi salah menilai dengan baik? Percuma kau ucap bahwa dia one of your one call away Percuma kau anggap dia tier satu Nyatanya semua selalu tentangnya Berjam-jam kau termangu berpikir mengapa rasanya sesakit itu Padahal kau sudah mengenalnya Malam hari ini, kau alihkan pikir dan sedihmu Tapi sepulangnya, kau masih mencari jawaban Bahkan kau alihkan berbincang dengan teman yang kau anggap pria Setelah perbincangan itu usai, bukan hiburan yang kau dapat Justru, kenyataan yang berlawanan dengan nilaimu Kejujuran yang juga menambah perih Akhirnya malam ini kau tersudut Di sebuah ruang kecil beruukuran 2,5 x 2,5 m Di atas kasur yang sama hitamnya dengan perasaanmu Dihiasi hening yang lebih kencang daripada suara papan ketik di laptopmu Setelah sekian lama, dirimu tidak berkata-kata Akhirnya malam ini kau kembali Dengan segala kerumitan yang mengacacu pikirmu ...