Memberikan respon terhadap sesuatu ternyata melalui proses koordinasi yang cukup kompleks jika dijelaskan. Sama seperti halnya anggota tubuh. Ketika seseorang ingin mengendarai kendaaran, maka dibutuhkan koordinasi dan sinkronisasi antara otak, tangan, kaki, mata, dan pendengaran. Jika salah satu tidak berada dalam posisi fokus, maka akan memungkinkan terjadinya kecelakaan.
Ketika kita berkomunikasi dengan manusia lain, akan terjadi aksi reaksi, mendengar dan merespon. Namun, kadang antara otak dan mulut terjadi salah koordinasi yang dapat menyebabkan sakit hati atau salah paham oleh pendengarnya. Padahal seharusnya informasi tersebut dicerna terlebih dahulu dan memikirkan respon yang tepat.
Sering juga, kita menghabiskan kapasitas pikiran dan energi untuk mengomentari perilaku yang tidak menyenangkan padahal komentar yang dilontarkan tidak akan merubah apapun. Mungkin karena banyak yang merasakan hal yang sama sehingga membahas ketidaknyamanan itu menjadi menyenangkan.
Mungkin kita sebagai manusia, perlu memetakan pola perilaku yang kita tunjukkan. Hal ini dapat membantu kita mengenal diri sendiri. Apa yang disenangi dan apa yang tidak disenangi. Semua akan membantu kita untuk menemukan cara survive dalam lingkungan yang ada. Membantu untuk menyesuaikan tanpa kehilangan jati diri atau merasa penuh tekanan. Tak jarang dalam perjalanannya, yang hadir hanya kesedihan, tapi berhenti bukan sebuah pilihan. Berjalan dan terus menemukan jawaban harus dilakukan. At the end of the day, it's only you who stands for your soul.
Komentar
Posting Komentar