Manusia, oh Manusia
Terjebak dalam angan kemungkinan dalam pikirnya
Padahal sudah berulang kali dijauhkan oleh-Nya
Berlalu waktu, hidupnya tenang dan baik saja
Halaman tua sudah ditutup
Namun, terganjal saat lintasan bayangnya nyata di mata
Bukan ingin mengulang, tapi hanya saja ini tersisa kemungkinan
Dibukanya kembali halaman itu
Diteliti kembali karena sudah lupa rasa
Baru buka satu dua kalimat, ternyata logika menolak
Untuk kesekian kali, memori pahitnya mencuat
Untuk apa berupaya tapi ternyata hanya give and give
Untuk apa mendengar kalau ternyata tidak pernah ada pertanyaan berbalas
Ternyata buku lama itu memang diperlukan
Dibaca kembali, agar hati tidak menjadi bodoh
Evaluasi dapat dianalisis, hingga dirimu tidak lagi jatuh pada angan
Yakinlah jalanmu sejauh ini diatur oleh-Nya
Dijauhkan dan ditemukan dengan orang-orang yang jauh lebih memahami
Maka, manusia, kenapa ragu akan takdir-Nya
Kenapa takut akan tidak menemukan padahal jalanmu adalah ditemukan
Bacalah jalanmu, sepertinya pencari dan petualang
Mungkin banyak sekali nama yang didengar untukmu dalam setahun ke belakang
Dan di antaranya tidak ada yang berlanjut
Kenapa perlu pusing?
Padahal nikmat dan karunia-Nya sudah sangat banyak
Apa yang diminta perlahan terwujud
Lantas, mengapa ragu kalau apa yang diminta adalah sesuatu yang sangat penting, fundamental, dan berada di jalan-Nya
I hope you are doing well. Semangat ya
BalasHapus