Tak terasa waktu berjalan terus. Tanpa disadari atau dengan penuh sadar. Perlahan akan terlupakan oleh pikiran tentang banyaknya hal yang telah terlalui. Kaki melangkah dan terus berjalan. Meski berat melangkah pada licinnya pasir atau tajamnya batu kerikil, tapi setidaknya semua menjadi "harus" untuk dilewati. Bukan tentang memahami hal yang belum terjadi, tapi tentang menerima hal yang harus dilakukan. Menerima hal yang sudah diberikan.
Mungkin pada awalnya banyak duka yang hadir. Mungkin juga ada kalanya kepercayaan diri menghilang. Perlahan semua itu mulai memberikan jawaban. Begitu banyak kesulitan yang hadir dan menyiksa rasa, tapi ternyata semua ingin mengajarkanku.
Melalui semua penyangkalan, kepedihan, dan derai air mata, aku mulai belajar. Satu per satu mulai ditata. Satu per satu mulai diperbaiki. Melalui segala himpitan, membuatku belajar lebih baik tentang diri ini. Mengingatkan kembali arah dan tujuan hidup ini. Mengingatkanku akan visi hidupku sebagai hamba-Nya. Memperlihatkan padaku bahwa tidak semua bisa dipilih, bahkan kebanyakan harus diterima.
Ada masanya sulit hingga sesak terasa. Menjadi paling rumit dan kacau di antara kondisi yang baik baik saja. Meminta yang sesuai ternyata tak dijumpai. Pada seluruh penyangkalan itu, akhirnya aku mengerti bahwa sabar ikhlas dan syukur harus diterapkan. Menerima bukan harus mengikat diri dengan apa yang ada. Melalui semua perjalanan hingga saat ini, aku merasa telah terjadi sesuatu pada jiwaku. Ada hal yang coba ku perbaiki. Ada lebih banyak hal yang dapat aku perhatikan. Hingga akhirnya aku harus paham bahwa memang tak ada tenang dalam hidup.
Mungkin pada awalnya banyak duka yang hadir. Mungkin juga ada kalanya kepercayaan diri menghilang. Perlahan semua itu mulai memberikan jawaban. Begitu banyak kesulitan yang hadir dan menyiksa rasa, tapi ternyata semua ingin mengajarkanku.
Melalui semua penyangkalan, kepedihan, dan derai air mata, aku mulai belajar. Satu per satu mulai ditata. Satu per satu mulai diperbaiki. Melalui segala himpitan, membuatku belajar lebih baik tentang diri ini. Mengingatkan kembali arah dan tujuan hidup ini. Mengingatkanku akan visi hidupku sebagai hamba-Nya. Memperlihatkan padaku bahwa tidak semua bisa dipilih, bahkan kebanyakan harus diterima.
Ada masanya sulit hingga sesak terasa. Menjadi paling rumit dan kacau di antara kondisi yang baik baik saja. Meminta yang sesuai ternyata tak dijumpai. Pada seluruh penyangkalan itu, akhirnya aku mengerti bahwa sabar ikhlas dan syukur harus diterapkan. Menerima bukan harus mengikat diri dengan apa yang ada. Melalui semua perjalanan hingga saat ini, aku merasa telah terjadi sesuatu pada jiwaku. Ada hal yang coba ku perbaiki. Ada lebih banyak hal yang dapat aku perhatikan. Hingga akhirnya aku harus paham bahwa memang tak ada tenang dalam hidup.
Komentar
Posting Komentar