Langsung ke konten utama

Jangan Bilang Ini Hal Biasa !!!



Langit cerah mengisyaratkan berbagai pertanda. Begitu pun juga dengan langit yang sore ini enggan bersinar dengan terang. Seolah enggan pula memberikan cahaya kepada jiwa yang sedang sakit. Dunia terkadang terasa tidak adil. Ketika apa yang diusahakan ternyata tidak mendapatkan apa yang diharapkan. Bukankah kita hanya bisa berharap? Mengaharapkan berbagai hal indah yang dipikir itu akan terwujud. Karena kita terlalu lupa bahwa kita hanya pantas untuk bermimpi dan berusaha untuk mewujudkan serta berdoa kepada-Nya atas hasil terbaik.

Orang-orang kadang tidak memperlakukanmu dengan baik. Sementara di sisi lain, kita merasa sudah memperlakukan mereka sebaik yang kita bisa. Tak ingin menjadi pesuruh yang bisa disuruh melakukan apapun. Apa pun yang seharusnya bukan apapun yang diinginkan. Terkadang aku pun suka menelisik ke belakang. Apa saja yang sudah terlewati olehku. Betapa banyak hal yang telah kulalui. Begitu banyak versi cerita, momen, cinta, cita, harapan, dan banyak hal lainnya. Seringnya keluhan keluar tanpa disadari. Lupa menyadarkan diri dengan pencapaian. Bahkan dengan jahatnya, membandingkan diri dengan orang lain yang seharusnya menjadi syukur bukan perbandingan yang tak berarti. Kita semakin tua dan renta di dunia, sementara di akhirat semua waktu yang berjalan ini tidak berarti apa pun.

Hari ini aku merasa campur aduk. Merasa diremehkan, aku lelah ya, aku pun tidak tahu harus bagaimana lagi. Hingga lelah ini mengurung jiwa bebasku yang ingin belajar. Mungkin ini belum menjadi kesempatan untuk mengambil tindakan. Selalu bertanya apa yang akan terjadi ke depan. Apa maksud dari semua ini. Ingin mengetahui semuanya sebelum waktunya. Meski sebuah kalimat lama  terlupakan...

"Semua akan indah pada waktunya"

Namun, entah eluhan itu pantas atau tidak. Sebisa kita selalu mencoba menyembunyikan eluhan itu. Meneguhkan diri tetap berkorban untuk beberapa dan berharap hanya sementara. Mencoba tenang seolah kita tidak mengalami kesulitan itu. Mencoba biasa saja menghadapi mereka yang seolah tidak peduli. Mencoba tetap sama walau lelah terbuat olehnya. Dari sebuah seminar yang pernah kudengar, seorang narasumber berkata,  Sesungguhnya mereka yang memiliki masalah hanya butuh untuk didengarkan. Setiap mereka yang mengalami masalah dalam hidupnya memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah mereka. Jangan menyalahkan tindakan mereka yang mungkin salah karena itu akan membuat mereka semakin tertekan. Dengarkan dan tenangkan dia" Sederhana dan sangat sederhana. Namun, bagaimana jika semua itu tidak dapat lagi diungkapkan oleh kata-kata. Bahkan untuk menyampaikan paragraf pertama saja mata sudah memerah. 

Ada masa di mana lelah jiwa akan membuat seluruh fisikmu lelah. Bahkan menggerakkan jari jemari untuk mengetik kata demi kata pun terasa lemas. Entah di mana jiwa yang bersemangat itu pergi. Bukan karena satu hal yang membuat kita merasa sungguh lelah. Ketika satu per satu kesal kecil, marah terpendam, lelah sederhana yang selalu dibungkam, maka di satu titik mereka semua akan menemukan titik jenuhnya. Jenuh untuk terus dipendam. Jenuh untuk terus dipaksa bertahan. Mereka ingin dilepaskan dengan ikhlas. Dikisahkan dengan indah melalui hikmah dan pembelajaran. Mereka hadir untuk memberikan pelajaran dan ujian ke level selanjutnya. Tidak ada kata lain selain bertahan dan tetap berjuang. Tak jarang aku pun sering tertampar oleh kata-kata "Ya, jalanilah. Itu kan pilihanmu. Selesaikan" saat kata demi kata itu baru sedikit terucap. Namun, satu hal, semua kita ingin didengar. Semua kita akan tetap berjuang meski sakit. Pedih ketika kita harusnya berjalan dan menyelesaikan bersama, tetapi justru merasa ditinggal. Bahkan ketika kau pernah berjuang untuk kepentingan beberapa orang dan usahamu tidak terlihat, pun justru ditertawakan oleh orang lain. Karena kau hanya berusaha menyelesaikan semuanya meski sendiri atau berdua. Dia yang menertawakan tapi dia tidak tahu kalau dia adalah orang yang mengesalkan. Jauh terpendam keinginan untuk memaki dan meluapkan semua. Namun, itu tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan akan memperkeruh suasana. Tertawalah kalian sekarang, menertawakan, mengacuhkan usaha yang telah kita perbuat, mengabaikan kehadiran kita, dan bahkan tak sedikit pun terpandang, karena suatu saat kita akan saling berpandang tanpa mengacuhkan dan membuang semua sikap negatif untuk berevolusi menjadi lebih baik....

Hujan

"Cuaca sore ini melena, merasa, dan meraba. Tanpa kompromi dan aku terduduk. Rintik hujan pun mulai berbicara. Hembus angin menggertak lamunan. Adakah api yang terpadam karenanya. Mungkinkan ceritanya berakhir . Selama detik ini berlari. Aku hanya menikmati sejenak. Pinta dendang lagu tersampaikan. Amboi, tak satu nada pun terdengar. Jalankan piringan itu, hanya ilusi. Putar frekuensi radio, tapi hanya terus mencari saluran. Jangan biarkan ini berhenti. Ya, memang awalnya tak kusangka. Lihatlah, aku pun sudah berjalan sejauh ini. Sudah kucoba untuk mendobrak dinding pembatas itu. Aku masih tak percaya, kemarin belum berani mendobraknya. Pernah bersenda gurau, pikir itu menyenangkan. Pernah tertawa lepas, pikir itu membahagiakan. Pernah menangis tersedu, pikir itu tak usai. Pernah tertunduk, ternyata kembali mendongak. Sudah jauh jarak semua ini. Tidak pantas jika keluhan itu kembali terucap. Sudah berhasil beberapa kali. Tidak elok jika masih menyangkal. Ingatlah setapak yang telah terlewati itu. Ini sudah jauh sekali hai hujan......"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Terjebak Dalam Bayangan

Manusia, oh Manusia Terjebak dalam angan kemungkinan dalam pikirnya Padahal sudah berulang kali dijauhkan oleh-Nya Berlalu waktu, hidupnya tenang dan baik saja Halaman tua sudah ditutup Namun, terganjal saat lintasan bayangnya nyata di mata Bukan ingin mengulang, tapi hanya saja ini tersisa kemungkinan Dibukanya kembali halaman itu Diteliti kembali karena sudah lupa rasa Baru buka satu dua kalimat, ternyata logika menolak Untuk kesekian kali, memori pahitnya mencuat Untuk apa berupaya tapi ternyata hanya give and give Untuk apa mendengar kalau ternyata tidak pernah ada pertanyaan berbalas Ternyata buku lama itu memang diperlukan Dibaca kembali, agar hati tidak menjadi bodoh Evaluasi dapat dianalisis, hingga dirimu tidak lagi jatuh pada angan Yakinlah jalanmu sejauh ini diatur oleh-Nya Dijauhkan dan ditemukan dengan orang-orang yang jauh lebih memahami Maka, manusia, kenapa ragu akan takdir-Nya Kenapa takut akan tidak menemukan padahal jalanmu adalah ditemukan Bacalah jalanmu, sepertiny...

EVALUASI

Kita tak akan pernah sama lagi setelah badai demi badai datang menerjang. Aku lupa, bahwa Allah swt menyayangi hamba-Nya dengan ujian yang dihadirkannya. Di saat yang sama, keimanan dan ilmu yang kita punya pun diuji. Membiarkan pilihan dan hati terbuka, telah membantu aku untuk melihat betapa dunia memang bukan tempat untuk nyaman. Betapa manusia tidak konsisten dengan dirinya sendiri. Bahkan sebagian terlihat menghindar atau penegcut, sibuk menyelamatkan citra dan keberadaan diri sendiri. Banyak hal yang terjadi di tahun ini. Banyak pelajaran yang dihadirkannya dan menantang diri untuk menunjukkan keberadaannya agar tidak diperlakukan seenaknya. At the end of the day, no one can help unless yourself. Aku mengenal beberapa manusia yang memiliki ambisi pada karir. Karir yang terlihat merupakan bagian besar dari hidupnya. Tidak salah memang, karena 5/7 akan dihabiskan di kantor, atau bahkan weekend. Mengejar ambisi dan keinginan yang mereka ciptakan. Hingga pada pertanyaan, apa aku juga...