Sekilas
aku menemukan bayanganmu di sini
Terpendar
dalam ketiadaan yang tak sempat kutangkap
Sebentar
sekali, tapi entah ikatan apa yang mampu melukai
Bukan
terhenti, tapi memang mungkin harusnya berhenti
Berhenti
untuk terus menanyakan
Terlihat
lugu atau goblok, ternyata beda tipis
Kamusku
tak lagi mengerti definisi merindumu atau hanya momen denganmu
Kata-kata
dalam puisiku tersesat tanpa tahu arah apa yang akan dituju
Mengenalmu
adalah kebenaran dan sekaligus kesalahan yang pernah ada
Membiarkanmu
menghidupkan perasaanku dan mematikannya tanpa rasa
Adalah
cara termanis memberi luka dan memberikan ajaran untuk berjuang
Namun,
keberadaanmu yang pernah ada adalah standar yang mengajarkanku untuk tahu apa
inginku
Terakhir,
satu kalimat yang selalu kuucap padamu
Thanks
for everything
Dan
satu kalimat yang terucap darimu
Nggak,
kamu baik kepadaku
Ternyata
itu ending dari prosa yang masih mencari sajian penutup
Komentar
Posting Komentar