Langsung ke konten utama

Surat Perjalanan

Segar, bergairah dengan ketenangan, merasakan dengan haru, dan aku bernapas dengan lega. Mungkinkah masa pencarian ini akan segera usai? Setahun lalu, semua terasa sulit. Merasa hampa, ditinggal, kehilangan, benci, sakit hati, dan segala penyakit mental yang juga muncul bersama adaptasi yang menyenangkan di kampus. Walaupun tidak sepenuhnya menyenangkan, semoga ucapan ini akan menjadi doa yang menjadi nyata

Serempak dengan detak jantung yang tak teratur dan denting jarum jam yang berbunyi akur, aku mulai belajar dan memetik indah semuanya. Kepahitan memang bisa menjadi aroma semerbak harum alias berubah wujud menjadi sesuatu yang berbeda. Dulu, serasa semua bisa dimiliki dan sekarang aku sadar semua bisa menghilang seketika.

Ingin seperti dia yang dikelilingi banyak teman dan bisa pergi kemana saja. Inhin seperti mereka yang bisa berkumpul dalam banyak kesempatan meski berbeda jurusan. Ingin seperti mereka yang tetap berhubungan baik meski jarak beribu kilometer. Ingin seperti dia yang mengenal arti persahabatan sesungguhnya dari kedua pihak. Semua itu hanya keinginan yang sejatinya belum tentu aku butuhkan. Toh, akhirnya aku pun berpikir di tengah hening tanpa angin karena panas mentari menjadikan angin enggan berembus sejuk. Aku bisa bertahan dengan takdirku sendiri. Tidak semua hal bisa aku atur dan aku tetapkan. Ada hal yang terjadi karena kuasa Yang Maha Kuasa, tapi manusia terkadang masih saja menyangkal dan memaksa terjadi sesuai keinginan yang mungkin bisa membuatnya semakin buruk.

Semua adalah proses. Ternyata manusia memang bisa mengusahakan tidak untuk memaksakan keinginan. Proses penerimaan dan perjuangan yang akan membentuk pribadi menjadi seperti apa. Memaksakan seperti mereka yang hidupnya mungkin terlihat menyenangkan, tapi siapa sangka mungkin dia sendiri merasa tidak menyenangkan. Punya jiwa yang bersih, hati yang ikhlas dan lapang, serta paham diri mungkin akan menjadikan rasa syukur menambahkan kebaikan dan membuka jalan dalam hidup.

Komentar

  1. Bersyukur atas segala sesuatu adalah kunci ketenangan hati. Terkadang kita memang harus berjalan sendiri untuk merasakan indah nya kebersamaan di suatu saat. semangat junior

    BalasHapus
    Balasan
    1. It will always be true, browww... Makasih senior teladan

      Hapus
  2. Berjalan sendiri dengan syukur dan ikhlas selalu terasa lebih menyenangkan, Sar;)

    BalasHapus
  3. Berjalan sendiri dengan syukur dan ikhlas selalu terasa lebih menyenangkan, Sar;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Terjebak Dalam Bayangan

Manusia, oh Manusia Terjebak dalam angan kemungkinan dalam pikirnya Padahal sudah berulang kali dijauhkan oleh-Nya Berlalu waktu, hidupnya tenang dan baik saja Halaman tua sudah ditutup Namun, terganjal saat lintasan bayangnya nyata di mata Bukan ingin mengulang, tapi hanya saja ini tersisa kemungkinan Dibukanya kembali halaman itu Diteliti kembali karena sudah lupa rasa Baru buka satu dua kalimat, ternyata logika menolak Untuk kesekian kali, memori pahitnya mencuat Untuk apa berupaya tapi ternyata hanya give and give Untuk apa mendengar kalau ternyata tidak pernah ada pertanyaan berbalas Ternyata buku lama itu memang diperlukan Dibaca kembali, agar hati tidak menjadi bodoh Evaluasi dapat dianalisis, hingga dirimu tidak lagi jatuh pada angan Yakinlah jalanmu sejauh ini diatur oleh-Nya Dijauhkan dan ditemukan dengan orang-orang yang jauh lebih memahami Maka, manusia, kenapa ragu akan takdir-Nya Kenapa takut akan tidak menemukan padahal jalanmu adalah ditemukan Bacalah jalanmu, sepertiny...

Lewat

 Terjebak dialektika dalam nalar Ditatap nanar oleh sosok diri sendiri Mengharapkan untaian adegan Tentangnya yang nyata tapi tidak merasa Tatapannya merdu untuk jiwa yang haru Sapanya halus seolah sedang mengelus Hingga akhirnya dia tahu  Ternyata mendamba setelah sudah berlalu Tidak ada yang sia-sia Setelah sekian lama dia tetap inersia Akhirnya orang itu muncul, mengusik Memberi ajar untuk berhenti diam Cari tahu ingin diri Beri pandang tentang standar Beri sadar tentang kualitas Bawa sadar pada realitas