Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

What's Your Goal?

I never know how to recognize people intentions properly Maybe it seems through their eyes Maybe it is hidden behind their sweetest smile The more I see, the more I get curious and confuse at the same time People say future has to be planned While some others think future is just the way it is There is time when I can't find goal to reach anymore Even I usually make goals and reached without I try so hard Maybe it sets like a pray  World gives me a lot of perspectives to see Showing me a lot of  role to take Speaking loud in silence about the things that can't be spoken publicly Being dumb while the surrounding is too busy speaking I am always being curious about what the future will be What tomorrow will teach me or cheer me up What events will erase my healed pain which still left the mark About who and what next will change It sounds like sand on the beach Wind spoken on its way While I am just sitting under the tree And my mind wants to travel on the space it's never be

How I See Life For Now (OTW to 24)

Sometimes life is not about decisions. A lot of path we have are not constructed by the steps of decision making. Some of things are just meant to somebody. Meanwhile, we have to tolerate about other people. It's not about faking all day, but sometimes it is a must. We have to adjust to get the condition on the right way.  The more I grow, the more I know that we're not supposed to be 100% real for everybody. We can't please everyone and people might not please us. Putting hopes or happiness on others is not a right choice. We can be 100% of ourselves to people who deserve it, to them who can accept and appreciate a small thing we do.  Living in this world is just like being a character on a game. Make strategy to still alive, take some steps to survive, choose some environment and way of communication to have a family or friendship. We can assume it as a natural survival instinct. We don't choose the people, but naturally we can feel uncomfortable with some of them. We

Bingung

Dan semua mencari makna pada waktunya Berevolusi pada lintasan yang berbeda Beberapa memilih untuk terus bergerak hingga tidak ada waktu untuk mengingat Beberapa memenuhi waktu mereka dengan bekerja agar tidak ada waktu untuk galau Terkadang merasa sungkan atas kebaikan orang lain Terkadang canggung dan bingung Kita memang tidak pernah bisa mengerti perasaan manusia seutuhnya Tidak dapat menerka, kecuali bertanya Tulisan ini tidak berjudul karena rasanya juga cukup sulit untuk menata Menemukan pola pada pikiran agar dapat diungkap secara gamblang

Kenapa dan Ketakutan

Aku hilang, pada kejadian yang ternyata sudah melukai sejak lama Aku tersadar, bahwa isu kepercayaan ini disebabkan oleh hal ini Aku terlalu naif percaya bahwa cinta dan sayang seharusnya tak melukai Namun, aku salah, ternyata rasa sayang justru memberikan banyak luka Aku menjadi keras,  kecewa, dan tak tahu harus membawa semua ini ke mana Aku ingin membiarkan waktu menjawabnya Mengasingkan diri dari kehadiran pada lingkungan kasih sayang tersebut Namun, sisi lain menolakku untuk melakukannya Aku tidak siap jika harus beradu peran pada hal yang ternyata belum bisa ku ikhlaskan Mungkin keegoisanku teriak ingin dipahami Tapi logikaku ingin menang, tak mau lagi mengalah Meski aku tahu, mereka tidak akan mungkin meminta maaf Seseorang bilang, iyakan saja Karena ini seperti orientasi dengan pasal 3 yaitu kesalahan apapun, kembali ke pasal 1 Aku terlalu vokal sekarang karena diamku kemarin ternyata membuatku lemah Namun, saat suaraku bergema, ternyata tidak ada artinya Aku tidak tahu akan ad

DILEMA

Semua hanya perkara niat dan keinginan Seharusnya apa yang ada di dalam kita dapat dikendalikan Bukan seperti rindu yang bisa hadir Semakin ke sini, ada semakin banyak rasa yang tak dapat dijelaskan Hal-hal yang dulu menjadi anti bagiku Kini menjadi sesuatu yang kutahu secara langsung Meski sulit mengatasi badai yang silih berganti Tapi tanpanya aku mungkin tidak pernah mampu belajar Di sini dan entah di mana lagi aku akan mendulang ilmu yang tak tertulis Tentang rasa yang ternyata tidak dapat dibendung  Akhirnya aku pergi untuk melepas dan mencari jawaban Terkait kepastian tentang diriku sendiri

BERSANDIWARA

Tuhan selalu mengajarkanku banyak hal melalui kejadian-kejadian yang mungkin melukai. Entah sudah berapa kali aku hanya bisa memandang dari jauh, berharap balasan, dan mencoba membuat ilusi harapan. Namun, Tuhan memberikan logika yang sangat berfungsi sehingga aku tidak lama terjebak.  Tidak jarang aku pun berteman akrab dengan mereka meski sangat dalam menyimpan rasa hingga tidak diketahui. Bertukar cerita tentang masa depan yang diinginkan atau bahkan mendukung mereka yang sedang berusaha untuk seorang wanita. Jangan tanya kemahiranku dalam bersandiwara untuk itu karena beberapa dari mereka menemukan wanitanya. Semua berkat kesadaranku untuk tidak mengganggu apa yang mereka inginkan, tapi justru membantu mereka menemukan keyakinan. Membantu mereka menemukan apa yang mereka cari. Dalam hal ini, aku memang terlihat menyedihkan. Namun, aku juga merasa lega karena berguna dalam proses mereka walau hanya menjadi pendengar. Memberikan mereka pandangan dari banyak kejadian yang kupelajari.

Tentang Hari Ini

Hari ini, dia terlihat lebih tampan dari biasanya Terlihat lebih profesional dan disiplin waktu karena salah satu atribut yang dikenakannya Hari ini, dia bercerita lebih banyak dari biasanya Dia menyuarakan perasaan dan pikirannya lebih lantang denganku Hari ini, dia bercerita dengan menatap mataku Mataku tanpa ragu menatap dan menanggapi dengan sungguh Hari ini, aku mengerti kenapa dia disenangi Kelembutannya tulus dan caranya memanusiakan manusia terpancar tanpa usaha yang lebih Hari ini, aku sadar mengapa ada penasaran tentangnya Aku menemukan frekuensi yang ternyata serupa tapi tak pernah kami coba selaraskan Hari ini, aku memberi saran untuknya Karena aku tahu dia harus mencari apa yang belum dia temukan pertanyaannya secara jelas Hari ini, aku sadar mengapa aku nyaman dengannya Aku juga sadar meski mungkin bersamanya, tapi ketidakmungkinan lebih besar karena sepertinya logikaku berkata dia tidak seperti yang ku cari Hari ini, aku menemukan kembali Sedikit merasa ada kemungkinan t

Duka Yang Menemani Hingga Kini

Kali ini tentang aku. Tentang perasaan yang tak pernah tampak dan tak pernah mampu aku jelaskan. Berbagai kata yang terucap dari mulutku rasanya tak pernah bisa menggambarkan betapa pedihnya emosi yang kurasa. Hingga tak jarang tak satu pun mampu memahami maksudku. Dipahami secara dangkal oleh orang yang mendengarnya. Aku membenci perbandingan tapi rasanya emosi dan perasaan yang kurasa tak pernah sepadan untuk dikisahkan kepada sekelilingku yang seolah juga sedang menderita. Aku hanya ingin berbagi derita tapi rasanya tak ada yang memiliki rasa pemahaman yang sama. Kenapa di saat yang sama logikaku selalu mampu mengolok-olok lemahnya perasaan. Di saat yang sama, aku dapat melupakan sedih karena berinteraksi dengan orang lain secara logika hingga akhirnya terpendam. Ia terpendam dalam hingga mulutku tak tahu lagi harus berkata apa. Hingga akhirnya aku bingung untuk bertindak seperti apa. Rasanya aku terlalu sering menilai dini takdir Tuhan hanya karena aku tidak mendapat apa yang biasa

MEMBANDINGKAN MANUSIA

Manusia bergelut dengan keseharian dan pertanyaan yang sudah berada dalam pikirannya sejak lama. Disadari atau tidak, sebagai manusia, kita sering mengalihkan fokus pada hal-hal yang terlihat lebih umum untuk dibicarakan oleh lingkungan. Kemudian rutinitas itu dapat menyebabkan kita lupa melakukan flashback pada hal-hal yang telah terjadi dan menelisik kembali apa yang sebenarnya diri ini butuhkan dan ingin dibicarakan. Tuhan sudah sangat baik dalam merancang cerita hidup yang berbeda pada setiap manusia ciptaan-Nya. Sebagian dari kita sering mengatakan ini yang terbaik dan itu yang terbaik. Padahal terbaik pada hidup dapat bermakna berbeda. Seorang dosen pernah berkata : "Tidak ada solusi yang terbaik, yang ada adalah solusi yang tepat". Sebagian manusia, harus melewati jalan hidup yang tidak menetap. Bertemu dengan beragam manusia dan tidak satu pun dari mereka yang bertahan dalam pandangan untuk waktu yang lama. Bahkan keluarga pun menjadi sesuatu yang semakin jauh. Saat j

Pedihku

Aku tidak pernah tahu apa definisi beruntung karena rasanya apa yang terjadi padaku bukan sebuah keberuntungan. Di saat aku mencoba menganalisis apa yang salah justru aku semakin merasa bersalah. Aku tahu apa yang mau kucari tapi tidak tahu harus memulainya dari mana. Aku benci sebagai manusia kadang memiliki rasa iri. Namun, di saat yang sama iri memberikan pelajaran untuk bersyukur lebih banyak. Di beberapa kesempatan, justru iri memberikan kesedihan yang lebih panjang dari syukur. Hari ini aku tidur lebih lama dari biasanya. Tadi malam aku berolahraga lebih keras dari yang pernah kulakukan hingga hampir menyiksa diriku sendiri. Aku semakin takut dengan realita. Semakin enggan dengan kenyataan yang sudah amat aku mengerti. Aku takut terluka jika aku mendekat pada sesuatu, tapi aku juga merasa sangat hampa di saat yang sama. Kata mereka yang sudah hidup lebih lama "Welcome to Quarter Life Crisis". Bahkan usiaku belum mencapainya tapi krisis ini sudah datang mengawali. Hilang

Trust Issues

Aku sudah di titik bingung. Apakah benci dan amarahku karena sikap manusia itu yang menumbuhkan amarah begitu besar. Apakah luka hati ini karena tidak terimaku atas sikapnya yang terlalu besar merasa benar. Atau karena aku yang sedang marah pada Tuhan akibat kondisi yang begitu menyedihkan kurasakan. Kesendirian yang memenjara. Opiniku yang dirasa tiada guna. "Kamu tidak di posisi aku". Bahkan aku tidak sama sekali bermaksud untuk membandingkan. Aku hanya ingin membantunya melewati masa sulit dengan berbagi pandangan. Membantunya menghindari rasa benci pada manusia dan agar tidak mengujar kebenciannya di depanku yang sangat benci hasutan dan sikap seperti itu. Hari demi hari, aku memperhatikan tiada lagi ada perhatiannya pada staf yang berada dalam amanahnya. Dia lebih sering berkomunikasi dengan orang bidang lain yang memang sudah dekat dengannya dan perlu koordinasi. Aku menjadi malas sekali bekerja dan berinisiatif. Saat pembagian tugas katanya aku yang di bagian survey ny

Waktu

Ada banyak hal yang tak bisa diungkapkan oleh kata. Entah itu tentang kesedihan atau tentang cinta yang membara. Rasanya keinginan kadang seperti bisikan tanpa tujuan yang dapat menyesatkan. Bersabar dan memandang perspektif lain, berusaha memperbaiki hidup yang kadang terlihat tanpa harapan. Waktu tidak memberikan jawaban, ia hanya sebagai media yang disediakan untuk manusia mencari. Menjadikannya acuan yang dapat mematok suatu pencapaian. Standar berbeda-beda dan tak jarang sebagian berpikir terlalu tinggi. Kadang kita lupa untuk bertoleransi tapi kita tidak lupa untuk memahami jawaban yang berujar melalui waktu yang diberikan. Sebab manusia sering tidak sadar dan terlalu sibuk dengan pikiran dan dunianya. Padahal bumi ini tidak berputar hanya untuk satu jiwa

Ragu Menjawab Tanya Berupa Tanya

Aku tidak bisa menghilangkan kelabumu yang bersemayam dua tahun ini. Ia bertahan selama itu karena kamu terlalu enggan untuk melepasnya. Kamu menggenggam erat semua rasa itu hingga menjadi terlalu pahit untuk hadir di ingatanmu. Kehilangannya mungkin telah membuatmu rapuh. Menjadikan kesuksesan yang kau raih hampa rasa tanpa kesenangan. Mungkin apa yang kuinginkan untuk kita adalah abu-abu yang kehilangan jati diri, tak tahu harus condong ke hitam atau putih. Gradasi harapanku menurun padamu yang semakin tak bisa kubaca. Kau menjadi kelabu saat aku tak mampu lepas dari berharap. Kau menjadi pelita saat raguku berkelana dalam pikiran dan kegundahan hati. Katamu nanti kita lihat saja pada kata-kata yang tak perlu kita ungkap tapi cukup diketahui bersama.  Aku merasa kalah mengejar waktu. Tak kutemui puing harapan yang terlihat akan menjadi nyata. Hanya tersisa kemungkinan tanpa angka peluang yang bergantungan pada percakapan kita yang masih bisa kukenang. Aku tak mampu menerka apa inginm