Langsung ke konten utama

Yuk Merenung dan Berbenah

Aku mulai ragu, bimbang, dan terdiam. Takut untuk pasrah akan menjadi menyerah. Cemas akan ketidakpastian yang tak bisa ku pastikan. Merenung dan bertafakur di atas 4 ubin. Semua ini sudah berakhir kah? Namun, aku rasa masih banyak yang belum.

Hasrat hati ingin pulang dan kembali, tapi fakta tak menentu mendukung. Jika suatu saat ada waktu dan giliranku untuk melakukan banyak hal baik itu, baiklah aku akan tetap berjuang memperbaiki diri. Bukan masalah nilai atau ip, tapi masalah integritas dan kualitas. Mencari jati diri yang penuh misteri. Tak jarang rasa percaya diri itu menciut.

Tak boleh rasanya aku membandingkan diri ini dengan dia, dia. Karena ini akan tidak adil untuk semua hal yang sudah aku lakukan. Aku pun tak tahu ini yang terbaik atau tidak.

Untuk teman-temanku yang membaca tulisan ini... Kita mengarungi lautan kehidupan yang sangat luas. Tak bisa berhenti sejenak untuk memanipulasi bukan? Waktu berjalan semakin cepat sob. Cepat atau lambat semua akan menunjukkan perubahan. Memunculkan wujud dan sifat aslinya atau perubahan baru. Bahkan diri kita sendiri. Saat kita merasa satu tahun lalu adalah masa di mana kita mampu mengatur diri dengan baik, bukan berarti waktu kita merasa itu bukanlah hal yang lebih buruk. Perubahan akan menyesuaikan. Dewasa bukan masalah angka, tapi masalah pemikiran. Satu pernyataan yang masih kuingat hingga saat ini pada waktu siang di sebuah ruang pertemuan sekolah saat kelas 10, menguatkan prosesku : Jadilah pribadi yang lebih dewasa dari umurmu. Karena ternyata waktu itu akan terus berjalan dan tidak akan menunggu kedewasaan kita. Kita yang menentukan pada titik mana target pemikiran kita bisa menjadi jauh lebih baik. Aku pun masih berjalan dan belajar. Semoga setiap langkah yang kita hadapi bisa kita pandang dengan bijaksana ya...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatropika adalah zat berbahaya yang telah diakui secara internasional.  Namun zat adiktif dan psikotropika juga memiliki pemanfaatan yang positif. Mengenai pemanfaatan zat adi

Tentang Hari Ini

Hari ini, dia terlihat lebih tampan dari biasanya Terlihat lebih profesional dan disiplin waktu karena salah satu atribut yang dikenakannya Hari ini, dia bercerita lebih banyak dari biasanya Dia menyuarakan perasaan dan pikirannya lebih lantang denganku Hari ini, dia bercerita dengan menatap mataku Mataku tanpa ragu menatap dan menanggapi dengan sungguh Hari ini, aku mengerti kenapa dia disenangi Kelembutannya tulus dan caranya memanusiakan manusia terpancar tanpa usaha yang lebih Hari ini, aku sadar mengapa ada penasaran tentangnya Aku menemukan frekuensi yang ternyata serupa tapi tak pernah kami coba selaraskan Hari ini, aku memberi saran untuknya Karena aku tahu dia harus mencari apa yang belum dia temukan pertanyaannya secara jelas Hari ini, aku sadar mengapa aku nyaman dengannya Aku juga sadar meski mungkin bersamanya, tapi ketidakmungkinan lebih besar karena sepertinya logikaku berkata dia tidak seperti yang ku cari Hari ini, aku menemukan kembali Sedikit merasa ada kemungkinan t

Sudut Pandang

Bulan, hidup terasa kadang sunyi. Di balik temaram sinarmu, kadang aku meringkuk mencoba mencari solusi. Tidak ingin meratapi tapi kadang semesta punya caranya untuk berdialog dengan ujian. Ada pelajaran yang harus kupetik agar aku menemui kebaikan di ujung perjalanan. Istirahat adalah akhir yang banyak tidak manusia mengerti. Saat tidur dianggap sebagai penghilang masalah, tapi nyatanya gelombang kegelisahan tetap masuk berwujud mimpi. Nyatanya dunia adalah tempat berlelah hati dan pikiran untuk akhir yang kekal. Bintang, ingin rasanya kupeluk permukaanmu agar tenang merasuk pada jiwa yang bergejolak. Meski tak dapat kuterka bagaimana suhu permukaanmu. Namun, entah kenapa aku percaya bahwa kelap kelipnya cahayamu seperti mengajarkan cara bertahan agar tetap menyala. Angin, aku melihat seorang wanita muda terpaku pada tatapannya sore ini. kutemui dia dalam keceriaan tadi pagi, tapi entah mengapa rautnya berubah menjadi mendung. Jika ku analisa, sepertinya bukan hiruk pikuk kota