Langsung ke konten utama

Sederhana

Ada kisah di balik ketegaran. Di balik kesabaran atas kejenuhan, di balik senyuman yang ternyata menyimpan berjuta paksa ego agar tak melunjak. Ada banyak hal yang membingungkan ketika seseorang telah mengambil rencana hidupnya ke depan. Terutama ketika menginjak fase mahasiswa.




Banyak tokoh manusia yang menggugah semangat, tapi mungkin hanya sejenak. Ada beberapa kelompok manusia yang memilih untuk merencanakan hidup yang sederhana dan bersahaja. Kelompok mereka yang memegang prinsip khas : "bukan mengejar nilainya, tapi mengejar ilmunya. Kalau sudah pasti paham maka nilainya pun pasti akan mengikuti". Mereka berpikiran untuk menekuni bidang kuliah yang telah menjadi pilihan. Kemudian, berusaha keras untuk memahami setiap titik topik yang ingin mereka perhatikan tanpa terlewati. Selanjutnya, pemahaman memberikan imbalan yang menarik, dengan nilai A atau AB di setiap mata kuliah. Perjuangan keras tiap malam hanya untuk memahami bukan untuk meraih IPS atau IPK cumlaude, hal itu hanya sebagai hadiah bonus. Namun, bagaimana dengan mereka yang belum mendapat bonus tersebut? Sebagian berpikiran IPS/IPK tinggi sebagai manusia yang hanya mengejar poin atau study oriented.

Selanjutnya sebagian mereka yang memperoleh IPS/IPK bagus, ternyata melakukan dan memikirkan hal lainnya. Mereka tertarik dengan berorganisasi dengan orang-orang baru, memperbaiki satu per satu hal yang kurang pas pada tempatnya. Namun, lingkungan terkadang menyebalkan. Beberapa manusia yang senang mengikuti lomba membuat mereka iri, merasa pilihannya kurang tepat. Kemudian muncul pikiran-pikiran bahwa dia juga harus bisa berprestasi melalui karya tulis dan lain-lain. Padahal sebenarnya, itu bukan keinginan mereka, bahkan bukan minat mereka. Pilihan mulai goyah dengan banyaknya isu tentang karier yang bagus jika memiliki prestasi berupa kemenangan. Terkadang fakta dan kondisi seperti ini sering mematikan jati diri. Menghilangkan tujuan awal. Membuat seseorang menjadi manusia seperti kebanyakan, tanpa diferensiasi.

Ada juga yang tidak ingin hal terlalu besar, sederhana saja. Menyelesaikan kuliah secepatnya dengan pemahaman terbaik yang dimampu, kemudian kembali ke tanah kelahiran untuk berkarier di sana dan berada di lingkungan keluarga. Atau mereka yang memilih kembali agar dapat selalu berada dan menikmati perjalanan menua dari kedua orang tuanya, mungkin karena mereka hanya 2 bersaudara atau anak tunggal. Kemudian pikiran tak jelas kembali meracau, melihat mereka yang mampu berkarier di tanah rantau dengan imbalan gaji yang cukup besar dan mampu membeli ini itu dan berlibur sana sini. Seolah uang mampu memberikan kebahagiaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang adalah bukti fisik hasil pekerjaan, tapi kadang uang juga yang menyingkirkan pemikiran bahwa berada selalu di sekitar orang tua juga merupakan bentuk suksesnya hati untuk menyayangi kedua orang tua. Melanjutkan hidup dengan sederhana asalkan mampu berada di antara orang terkasih dan bermanfaat untuk orang-orang terdekat.

Setidaknya itu opini yang saat ini ingin aku ungkapkan. Terkadang aku pun juga goyah dengan alur yang sudah kurencanakan dan kupilih karena pandangan orang kebanyakan, padahal probabilitasnya tidak pasti. Bagaimana menurutmu??? Kalau punya opini silahkan komentar di bawah ini atau hubungi aku melalui media sosial yang ada, misalnya instagram (diajenganjarsari)....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatropika adalah zat berbahaya yang telah diakui secara internasional.  Namun zat adiktif dan psikotropika juga memiliki pemanfaatan yang positif. Mengenai pemanfaatan zat adi

Tentang Hari Ini

Hari ini, dia terlihat lebih tampan dari biasanya Terlihat lebih profesional dan disiplin waktu karena salah satu atribut yang dikenakannya Hari ini, dia bercerita lebih banyak dari biasanya Dia menyuarakan perasaan dan pikirannya lebih lantang denganku Hari ini, dia bercerita dengan menatap mataku Mataku tanpa ragu menatap dan menanggapi dengan sungguh Hari ini, aku mengerti kenapa dia disenangi Kelembutannya tulus dan caranya memanusiakan manusia terpancar tanpa usaha yang lebih Hari ini, aku sadar mengapa ada penasaran tentangnya Aku menemukan frekuensi yang ternyata serupa tapi tak pernah kami coba selaraskan Hari ini, aku memberi saran untuknya Karena aku tahu dia harus mencari apa yang belum dia temukan pertanyaannya secara jelas Hari ini, aku sadar mengapa aku nyaman dengannya Aku juga sadar meski mungkin bersamanya, tapi ketidakmungkinan lebih besar karena sepertinya logikaku berkata dia tidak seperti yang ku cari Hari ini, aku menemukan kembali Sedikit merasa ada kemungkinan t

Sudut Pandang

Bulan, hidup terasa kadang sunyi. Di balik temaram sinarmu, kadang aku meringkuk mencoba mencari solusi. Tidak ingin meratapi tapi kadang semesta punya caranya untuk berdialog dengan ujian. Ada pelajaran yang harus kupetik agar aku menemui kebaikan di ujung perjalanan. Istirahat adalah akhir yang banyak tidak manusia mengerti. Saat tidur dianggap sebagai penghilang masalah, tapi nyatanya gelombang kegelisahan tetap masuk berwujud mimpi. Nyatanya dunia adalah tempat berlelah hati dan pikiran untuk akhir yang kekal. Bintang, ingin rasanya kupeluk permukaanmu agar tenang merasuk pada jiwa yang bergejolak. Meski tak dapat kuterka bagaimana suhu permukaanmu. Namun, entah kenapa aku percaya bahwa kelap kelipnya cahayamu seperti mengajarkan cara bertahan agar tetap menyala. Angin, aku melihat seorang wanita muda terpaku pada tatapannya sore ini. kutemui dia dalam keceriaan tadi pagi, tapi entah mengapa rautnya berubah menjadi mendung. Jika ku analisa, sepertinya bukan hiruk pikuk kota