Langsung ke konten utama

Sajak (Tidak) Singkat

Perjalanan
Di perjalanan tenang dan panjang, hanya kediaman yang terdengar
Hanya hamparan sawah yang berbicara
Dengan lirikan indah dari sang mentari
Jabatkan salamku untuk titik keberangkatan
Bahkan ketika tak satupun kata terucap
Suasana masih terasa menyenangkan
Mungkin cara terbaik untuk mengungkapkan sesuatu adalah dengan tidak mengatakan apapun
Pahamilah setiap canda tawa yang menghiasi perjalanan ini
Seolah kita sejenak melupakan beban
Berlepas tangan dari sikap acuh tak acuh
Bertenang dari kemalasan yang selalu muncul saat batas waktu menyapa
Di mana saja asal jiwaku bisa istirahat
Melihat bagian lainnya dari pulau yang kusinggahi untuk merantau
Mencoba menerka nerka ketepatan rencana masa depan
Merasakan hawa duniawi yang tak pernah menciptakan kepuasan

Jiwa yang merindu
Rasanya tak cukup untuk hanya sesaat
Naluri serakah menginginkam lebih
Menahan logikaku untuk melepaskan perpisahan
Menjauhkan syukur dalam jiwaku
Manusiawikah rindu ini???
Di tengah kerumunan tawa bahagia manusia di bis ini
Memoriku terlempar padamu
Saat mataku memandang hp
Merindukan pesan pesan yang dulu menemani perjalananku di dalam bis
Manusia di bis ini sedang menyanyikan lagu favoritmu
Semakin bersemangat jemariku berkata
Cuih, mulutku tak tertahan untuk menyanyikannya
Sekedar rindu kurasa tak apa
Karna sesungguhnya tak ada lagi rasa
Hanya saja jiwaku rindu
Pesan pesan yang sempat membuatku tersenyum dari kesedihan

Diam
Berjuta kata semberawut dalam logikaku
Menanti untuk dikatakan padamu
Berada di depanmu adalah kenyataan yang indah
Menatap senyum indahmu saat kau bercerita
Entah kenapa aku tetap membisu
Mataku ingin sekali menyampaikan pesan pada bola matamu
Hanya itu yang bisa kulakukan
Setelah lebih dari 3 tahun beradaptasi dengan hadirmu
Semoga saja kau akan selalu mengerti
Meski kata-kata yang keluar dari mulutku tak selalu manis
Ketahuilah sayangku lebih manis dari kadar gula pada diabetes

"Lucu ketika kita mulai beranjak dewasa, pandangan pun mulai berubah. Dulu, semua terasa sama, bermain laki perempuan. Namun, kini berubah. Ada laki" yang kemudian memiliki rasa hormat dan sebegitu melindungi terhadap keberadaan wanita, siapa pun itu. Menjadi tameng yang seketika bisa diandalkan. Padahal, saat menjadi anak-anak semua terasa sama. Bermain bersama dan lainnya. Lucunya lagi, semakin dewasa, kebutuhan dilindungi bagi wanita muncul. Ingin diayomi dan lain sebagainya. Padahal kita mungkin mengalami proses sekolah yang sama. Hebatanya Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan makhluk. Perhatikanlah, ada hal-hal yang dirasakan berbeda terhadap cara pandang dan menjalani suatu. Lebih pekalah agar kita mampu mengerti lebih baik."

Menanti
Di sudut lentera yang berpijar
Ada keinginan yang tertahan
Ada hasrat yang sesusahnya disimpan
Karena belum waktunya untuk diungkap
Menanti seseorang menjadi sangat berat
Bagai menjemput bunga Tulip di negara asalnya, sangat jauh
Haruslah disadari bahwa menanti memang perkara berat
Ketahuilah bahwa hidup ini tak selamanya tentang menanti

Titik
Tak perlu kau katakan barang sekata
Sedetik pun tak perlu
Kurasa cukup dengan kata terakhir itu
Tak perlu penjelasan luas karena aku sudah menerima dengan ikhlas
Melupakan akan menjadi pekerjaan sulit di sela kesibukan
Bagai mencabut duri yang tumbuh tertanam dalam batang
Kehilanganmu menjadi duka yang harusnya bisa kusyukuri
Karena sejatinya dirimu tak pernah kumiliki
Tolong simpankan memori indahku
Tentang ajaran kebaikan yang sering kau semai
Sehingga jika aku lupa,
Aku yakin bahwa aku tidak sebenarnya lupa
Sisipkan aku dalam doamu
Doa agar aku terus menjadi insan lebih baik
Manusia yang mampu berlapang dada
Makhluk yang berakal dan berhati tulus

Selaksa rindu
Jakarta ramai malam ini
Atau lebih tepatnya tak pernah sepi
Ini malam pertamaku di sini
Melihat suasana malam dalam hening sendiri dari lantai 8
Aku benar-benar sendiri
Hanya saja ingin menikmati waktu dan berlega hati
Makan malam di atas kasur menatap seluas hamparan ibukota
Mencoba melepas penat penatku
Di tengah pandangaku ada haru terselip
Ada kesadaran melesat
Aku tumbuh semakin tua
Aku berkembang semakin dewasa
Tak seharusnya aku kembali merindukan konyolnya masa remaja
Merindukanmu, sahabatku yang menghilang
Tak ada lagi yang bisa kucoba pertahankan
Hanya sisa kenangan yang tak penting tapi membuatku rindu
Benciku tak lagi menemukan yang lebih baik
Sedihku belum menemukan seperti dirimu
Bahagiaku masih mampu mensyukuri yang tersisa padaku
Izinkan aku bertengkar melawan rindu yang tak kuhendaki
Sebab rindu yang hadir hanya akan membuat ketegarankh melemah
Sebab hati yang merindu hanya akan membuat mataku mengharu biru
Sebab jiwa yang merindu hanya akan membuat ragu
Ragu untuk mencari yang baru dan membuka lembaran baru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatropika adalah zat berbahaya yang telah diakui secara internasional.  Namun zat adiktif dan psikotropika juga memiliki pemanfaatan yang positif. Mengenai pemanfaatan zat adi

Tentang Hari Ini

Hari ini, dia terlihat lebih tampan dari biasanya Terlihat lebih profesional dan disiplin waktu karena salah satu atribut yang dikenakannya Hari ini, dia bercerita lebih banyak dari biasanya Dia menyuarakan perasaan dan pikirannya lebih lantang denganku Hari ini, dia bercerita dengan menatap mataku Mataku tanpa ragu menatap dan menanggapi dengan sungguh Hari ini, aku mengerti kenapa dia disenangi Kelembutannya tulus dan caranya memanusiakan manusia terpancar tanpa usaha yang lebih Hari ini, aku sadar mengapa ada penasaran tentangnya Aku menemukan frekuensi yang ternyata serupa tapi tak pernah kami coba selaraskan Hari ini, aku memberi saran untuknya Karena aku tahu dia harus mencari apa yang belum dia temukan pertanyaannya secara jelas Hari ini, aku sadar mengapa aku nyaman dengannya Aku juga sadar meski mungkin bersamanya, tapi ketidakmungkinan lebih besar karena sepertinya logikaku berkata dia tidak seperti yang ku cari Hari ini, aku menemukan kembali Sedikit merasa ada kemungkinan t

Sudut Pandang

Bulan, hidup terasa kadang sunyi. Di balik temaram sinarmu, kadang aku meringkuk mencoba mencari solusi. Tidak ingin meratapi tapi kadang semesta punya caranya untuk berdialog dengan ujian. Ada pelajaran yang harus kupetik agar aku menemui kebaikan di ujung perjalanan. Istirahat adalah akhir yang banyak tidak manusia mengerti. Saat tidur dianggap sebagai penghilang masalah, tapi nyatanya gelombang kegelisahan tetap masuk berwujud mimpi. Nyatanya dunia adalah tempat berlelah hati dan pikiran untuk akhir yang kekal. Bintang, ingin rasanya kupeluk permukaanmu agar tenang merasuk pada jiwa yang bergejolak. Meski tak dapat kuterka bagaimana suhu permukaanmu. Namun, entah kenapa aku percaya bahwa kelap kelipnya cahayamu seperti mengajarkan cara bertahan agar tetap menyala. Angin, aku melihat seorang wanita muda terpaku pada tatapannya sore ini. kutemui dia dalam keceriaan tadi pagi, tapi entah mengapa rautnya berubah menjadi mendung. Jika ku analisa, sepertinya bukan hiruk pikuk kota