Langsung ke konten utama

Sudut Pandang

Bulan, hidup terasa kadang sunyi. Di balik temaram sinarmu, kadang aku meringkuk mencoba mencari solusi. Tidak ingin meratapi tapi kadang semesta punya caranya untuk berdialog dengan ujian. Ada pelajaran yang harus kupetik agar aku menemui kebaikan di ujung perjalanan.

Istirahat adalah akhir yang banyak tidak manusia mengerti. Saat tidur dianggap sebagai penghilang masalah, tapi nyatanya gelombang kegelisahan tetap masuk berwujud mimpi. Nyatanya dunia adalah tempat berlelah hati dan pikiran untuk akhir yang kekal.

Bintang, ingin rasanya kupeluk permukaanmu agar tenang merasuk pada jiwa yang bergejolak. Meski tak dapat kuterka bagaimana suhu permukaanmu. Namun, entah kenapa aku percaya bahwa kelap kelipnya cahayamu seperti mengajarkan cara bertahan agar tetap menyala.

Angin, aku melihat seorang wanita muda terpaku pada tatapannya sore ini. kutemui dia dalam keceriaan tadi pagi, tapi entah mengapa rautnya berubah menjadi mendung. Jika ku analisa, sepertinya bukan hiruk pikuk kota yang menyebabkan mendung dan suram itu.

Ada yang mengatakan lelah menjadi pembunuh kesenangannya. Hingga rasanya anhedonia pernah menyerang diri. Senyumnya bukan wujud dari keberpura-puraan. Namun, itu adalah usaha yang dia lakukan untuk membunuh pesimis dan kufur meski makna hati yang sebenarnya tersimpan hanya untuknya dan Tuhan.

Sepertinya ia dulu termasuk yang suka berkisah dan berbagi cerita serta pilu, Entah mengapa, saat ini semua berubah di dunianya. Ia menghentikan banyak kata keluar dari mulutnya karena berkeluh kesah sudah tidak ada guna. Ia pun berhenti memburu senang karena yang ia inginkan hanya syukur yang dapat memberikan nilai tambah pada kepribadiannya.

Memang sedih kadang menguasai dan lelah seakan merajai, tapi ada mimpi yang menyemangatinya dalam sayup-sayup suara di malam hari. Membisikkan bayangan indah tentang mimpi sebelum tidur dan mempersiapkan batin untuk berjuang lebih cerdas.

Ini bukan sekali atau dua kali, tapi sudah beberapa triwulan ini aku melihatnya sering terdiam di keberadaan yang ia tidak kenali. Cuitan dari mulutnya semakin hari semakin terbatas makna. Dipilihnya kata yang tepat agar energi negatif tidak mengerumuini lelah dan sedih yang tersimpan rapi di penyimpanan.

Ia memang tidak mau bertanya banyak karena mencari adalah kunci perjalanannya hingga saat ini. Mungkin kini ia berada dalam prosesnya memahami. Pencarian yang semoga disegerakan pada jawaban. Gelap bukan berarti mendung. Satu detik pun dapat merubah dan membuat terkejut. Aku masih senang mengamati perkembangannya duhai semesta. Tolong jaga dia agar nanti kisahnya dapat aku simpan dan menjadi pelajaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatrop...

Terjebak Dalam Bayangan

Manusia, oh Manusia Terjebak dalam angan kemungkinan dalam pikirnya Padahal sudah berulang kali dijauhkan oleh-Nya Berlalu waktu, hidupnya tenang dan baik saja Halaman tua sudah ditutup Namun, terganjal saat lintasan bayangnya nyata di mata Bukan ingin mengulang, tapi hanya saja ini tersisa kemungkinan Dibukanya kembali halaman itu Diteliti kembali karena sudah lupa rasa Baru buka satu dua kalimat, ternyata logika menolak Untuk kesekian kali, memori pahitnya mencuat Untuk apa berupaya tapi ternyata hanya give and give Untuk apa mendengar kalau ternyata tidak pernah ada pertanyaan berbalas Ternyata buku lama itu memang diperlukan Dibaca kembali, agar hati tidak menjadi bodoh Evaluasi dapat dianalisis, hingga dirimu tidak lagi jatuh pada angan Yakinlah jalanmu sejauh ini diatur oleh-Nya Dijauhkan dan ditemukan dengan orang-orang yang jauh lebih memahami Maka, manusia, kenapa ragu akan takdir-Nya Kenapa takut akan tidak menemukan padahal jalanmu adalah ditemukan Bacalah jalanmu, sepertiny...

Lewat

 Terjebak dialektika dalam nalar Ditatap nanar oleh sosok diri sendiri Mengharapkan untaian adegan Tentangnya yang nyata tapi tidak merasa Tatapannya merdu untuk jiwa yang haru Sapanya halus seolah sedang mengelus Hingga akhirnya dia tahu  Ternyata mendamba setelah sudah berlalu Tidak ada yang sia-sia Setelah sekian lama dia tetap inersia Akhirnya orang itu muncul, mengusik Memberi ajar untuk berhenti diam Cari tahu ingin diri Beri pandang tentang standar Beri sadar tentang kualitas Bawa sadar pada realitas