Langsung ke konten utama

Ekspresi Tentangnya

Aku menapakkan kakiku di sebuah lapangan yang aku idamkan sejak tiga bulan lalu. Untuk bisa berbaris dan memiliki lapangan ini hanya untuk waktu tiga tahun, aku harus melewati berbagai tes yang bagi sebagian orang, hal itu sangat tidak menarik. Aku melewati semua itu hanya untuk satu visi dan satu tujuan.

Ya, baru saja tiga bulan lalu aku mendambakan tempat ini. Keputusanku untuk meninggalkan rumah sejak hari itu dan memulai kehidupan baru tanpa orang tua yang biasanya selalu kulihat setiap hari. Umurku 14 tahun saat itu. Aku sudah tidak lagi ingin menyusahkan kedua orang tuaku dan mulai menata diri untuk menyosong masa depan yang belum tergambarkan dengan jelas saat itu.

Dengan keinginan yang cukup besar, aku pun berjuang demi tahap awal perubahan besarku. Dan dengan doa yang selalu terpanjat serta usaha, akhirnya aku pun berada di tempat ini. 100 kepala baru yang siap untuk menantang mada depan dan membangun Riau di masa mendatang.

Rasanya terlalu banyak regulasi baru yang harus aku jalankan. Awalnya semua itu penuh dengan kebencian. Namun, kini semua hal itu berakhir menjadi kenangan indah dan paling kucinta. Lapangan ini selalu menjadi kenangan buatku. Lapangan yang dulu selalu setia menjadi pelarianku saat masalah terlalu banyak membuatku penat.

Tiga tahun sudah persiapan tahap awalku terlewati dan usiaku 17 saat aku pergi meninggalkan tempat penuh pembelajaran itu. Aku harus bergegas untuk mempersiapkan diriku pada tahap yang selanjutnya.

Aku kini merantau di tanah orang. Tanah yang tak pernah terbayangkan di benakku saat aku kecil dulu. Semua terasa kembali menantang mental dan keberanianku. Melepas mereka yang kemaren selalu ada dan mewarnai hati-hariku. Tak ada lagi dia yang selalu menjadi semangatku untuk berubah. Namun, kehadirannya dulu membuatku mampu belajar banyak hal. Nelawan semua rasa yang pernah mengikat. Membangkitkan lagi semangat yang pernah tenggelam karena air mata.

Malam ini aku bermimpi tentangnya. Bermimpi tentang kenyataan yang sekarang sudah sangat berbeda. Di mimpi itu, aku dan dia sudah tidak lagi akur. Kita saling berlomba untuk menunjukkan seseorang yang mengisi hari kita. Padahal kita sangat dekat saat tiga tahun lalu.

Sudah lama sekali kita tidak saling memberi kabar. Mungkin mimpi itu bisa saja benar dan aku pun harus siap dengan segala kondisi yang nanti akan kuhadapi. Semua tentang kita memang hanya kenangan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatropika adalah zat berbahaya yang telah diakui secara internasional.  Namun zat adiktif dan psikotropika juga memiliki pemanfaatan yang positif. Mengenai pemanfaatan zat adi

Tentang Hari Ini

Hari ini, dia terlihat lebih tampan dari biasanya Terlihat lebih profesional dan disiplin waktu karena salah satu atribut yang dikenakannya Hari ini, dia bercerita lebih banyak dari biasanya Dia menyuarakan perasaan dan pikirannya lebih lantang denganku Hari ini, dia bercerita dengan menatap mataku Mataku tanpa ragu menatap dan menanggapi dengan sungguh Hari ini, aku mengerti kenapa dia disenangi Kelembutannya tulus dan caranya memanusiakan manusia terpancar tanpa usaha yang lebih Hari ini, aku sadar mengapa ada penasaran tentangnya Aku menemukan frekuensi yang ternyata serupa tapi tak pernah kami coba selaraskan Hari ini, aku memberi saran untuknya Karena aku tahu dia harus mencari apa yang belum dia temukan pertanyaannya secara jelas Hari ini, aku sadar mengapa aku nyaman dengannya Aku juga sadar meski mungkin bersamanya, tapi ketidakmungkinan lebih besar karena sepertinya logikaku berkata dia tidak seperti yang ku cari Hari ini, aku menemukan kembali Sedikit merasa ada kemungkinan t

Sudut Pandang

Bulan, hidup terasa kadang sunyi. Di balik temaram sinarmu, kadang aku meringkuk mencoba mencari solusi. Tidak ingin meratapi tapi kadang semesta punya caranya untuk berdialog dengan ujian. Ada pelajaran yang harus kupetik agar aku menemui kebaikan di ujung perjalanan. Istirahat adalah akhir yang banyak tidak manusia mengerti. Saat tidur dianggap sebagai penghilang masalah, tapi nyatanya gelombang kegelisahan tetap masuk berwujud mimpi. Nyatanya dunia adalah tempat berlelah hati dan pikiran untuk akhir yang kekal. Bintang, ingin rasanya kupeluk permukaanmu agar tenang merasuk pada jiwa yang bergejolak. Meski tak dapat kuterka bagaimana suhu permukaanmu. Namun, entah kenapa aku percaya bahwa kelap kelipnya cahayamu seperti mengajarkan cara bertahan agar tetap menyala. Angin, aku melihat seorang wanita muda terpaku pada tatapannya sore ini. kutemui dia dalam keceriaan tadi pagi, tapi entah mengapa rautnya berubah menjadi mendung. Jika ku analisa, sepertinya bukan hiruk pikuk kota