Langsung ke konten utama

INTISARI KEBAHAGIAAN SINGKAT



Aku tidak dapat memastikan apakah ini akan menjadi awalan atau justru awalan dan akhiran. Ada banyak hal yang kutunggu dan salah satunya adalah hari ini. Ada kegelisahan yang diiringi dengan pasrah ketika tak ada kepastian tentang pertemuan ini. Aku seperti menanti jam pasir selesai turun dari satu sisi tabung ke sisi lain. Aku hampir saja tidak percaya dengan apa yang sedang kualami saat ini.
Aku tidak dapat memaksakan kehendakku terhadap orang itu. Orang yang bahkan sebelumnya tak pernah menjadi topik perbincanganku dengan teman-temanku. Hari ini rasanya seperti kejutan. Setelah beberapa jam dia menghilang dan tidak online pada ruang perbincangan maya, dia muncul. Memberikan sapaan dengan pesan yang kunanti. “Ketemu yok”. Dengan seketika panik menyerang kenyamanan. Sebelumnya sempat tak percaya untuk dapat mengenal orang seperti dia dengan kondisiku yang saat ini. Terpaut jarak yang jauh dan berkawan dengan amanah yang katanya tak pernah salah memilih tuan. Kemarin terasa seperti tidak dapat berlanjut. Dari sekian perkenalan jarak jauh dengan beberapa orang, sepertinya ini menjadi jawaban.
Siang ini, Jakarta panas. Pesan darinya pun menambah gelisah udara yang mengelilingiku. Senyumku tak dapat dibendung hingga pada akhirnya dia datang tepat di depan rumah saudaraku yang menjadi persinggahan sementara. Setidaknya, dia berjuang 2 jam untuk dapat tiba di lokasiku. Sudah dua tahun, tak pernah lagi kurasakan kepanikan yang bersahabat dengan kebahagiaan seperti ini. Mungkin ini hanya tahapan untukku mengenal secara langsung dan memastikan bagiku dan baginya.
Aku senang caranya mengabari aku bahwa dia sudah sampai. Tidak langsung menelpon, tapi melalui pesan. Aku senang caranya memperlakukanku selayaknya wanita. Aku senang caranya menanyakan kesiapanku setelah naik ke atas sepeda motor hitam itu. Aku senang caranya membuka pintu cafe dan mempersilahkan aku masuk. Aku senang caranya menanyakan order makanan dan memesannya. Aku senang caranya berbicara dengan simpul senyum yang sering terbentuk. Aku senang caranya menatap saat berbicara. Aku senang caranya menangggapi kalimatku. Aku senang caranya tertawa. Aku senang menahan senyum berada di di depannya. Senang menahan tawa saat hal-hal lucu terjadi. Dan yang paling aku senang adalah rambut basahnya setelah wudhu. Aku senang semua hal yang terjadi sore ini.
Mungkin ini adalah jawaban dari doa yang selama ini kupanjat. Petunjuk dari setiap solat istikharah yang ku usahakan. Pesan dari setiap salawat yang terucap. Meski tak tahu kelanjutan dari petunjuk sore ini, setidaknya ada sedikit harapan untuk menepis berbagai kemungkinan negatif yang sempat terlintas.
Kata-kataku seperti tak akan habis untuk menceritakan. Tak cukup kosa kata untuk memberitakan apa yang kurasa saat ini. Dia memang bukan sosok lelaki sempurna, tapi rasanya sangat layak untuk diperhatikan. Suara cemprengnya yang sesekali terdengar masih terngiang dalam ingatanku. Kumisnya yang tipis seolah selalu tersenyum jika teringat tentangnya. Bagiku, dia seorang lelaki.
Sepertinya sekarang aku tahu alasan aku harus berpisah dengan seseorang dua tahun lalu. Sepertinya aku mengerti kenapa aku harus berjuang sendiri selama dua tahun terakhir ini. Selalu ada yang lebih baik. Selalu ada rencana yang tak ku buat tapi terjadi dengan indahnya.
Matahari sore yang menyapa seperti tersenyum melihat kami sore ini. Jalanan padat seperti mengolok kebersamaan kami yang singkat dan terasa tak mungkin. Banyak pertanyaan yang harus dicari jawaban meski tak semua pertanyaan memiliki jawaban pada akhir pencarian. Semakin ke sini, aku tidak dapat memprediksi, hanya saja menerima dan terus merayu Sang Pengubah Arah Hati, mungkin saja sore ini dapat terus berulang dan tidak hanya di satu sore, tapi sore-sore berikutnya hingga amanahku selesai di dunia ini.


EXPERIENCE BY ALKH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Aspek Kehidupan

Dampak Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika  Terhadap Aspek Kehidupan Disusun Oleh: {          Diajeng Anjarsari Rahmadhani {          Kezia Grace Monica {          Kresna Dwiki Ramadhana {          Rashif Imaduddin Lukman KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatnya sehingga kami dari Kelompok 1 dapat menyelesaikan makalah mengenai Zat Adiktif dan Psikotropika. Makalah ini kami buat dengan penuh ketelitian dan kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya.  Makalah ini kami harap dapat bermanfaat bagi pembaca mengingat banyaknya pemanfaat negatif dari zat adiktif dan psikotropika. Dengan adanya makalah ini kami harap kita semua dapat terhindar dari dampak negatif zat adiktif dan psikotropika.Zat adiktif dan psikatropika adalah zat berbahaya yang telah diakui secara internasional.  Namun zat adiktif dan psikotropika juga memiliki pemanfaatan yang positif. Mengenai pemanfaatan zat adi

Sudut Pandang

Bulan, hidup terasa kadang sunyi. Di balik temaram sinarmu, kadang aku meringkuk mencoba mencari solusi. Tidak ingin meratapi tapi kadang semesta punya caranya untuk berdialog dengan ujian. Ada pelajaran yang harus kupetik agar aku menemui kebaikan di ujung perjalanan. Istirahat adalah akhir yang banyak tidak manusia mengerti. Saat tidur dianggap sebagai penghilang masalah, tapi nyatanya gelombang kegelisahan tetap masuk berwujud mimpi. Nyatanya dunia adalah tempat berlelah hati dan pikiran untuk akhir yang kekal. Bintang, ingin rasanya kupeluk permukaanmu agar tenang merasuk pada jiwa yang bergejolak. Meski tak dapat kuterka bagaimana suhu permukaanmu. Namun, entah kenapa aku percaya bahwa kelap kelipnya cahayamu seperti mengajarkan cara bertahan agar tetap menyala. Angin, aku melihat seorang wanita muda terpaku pada tatapannya sore ini. kutemui dia dalam keceriaan tadi pagi, tapi entah mengapa rautnya berubah menjadi mendung. Jika ku analisa, sepertinya bukan hiruk pikuk kota

Tentang Hari Ini

Hari ini, dia terlihat lebih tampan dari biasanya Terlihat lebih profesional dan disiplin waktu karena salah satu atribut yang dikenakannya Hari ini, dia bercerita lebih banyak dari biasanya Dia menyuarakan perasaan dan pikirannya lebih lantang denganku Hari ini, dia bercerita dengan menatap mataku Mataku tanpa ragu menatap dan menanggapi dengan sungguh Hari ini, aku mengerti kenapa dia disenangi Kelembutannya tulus dan caranya memanusiakan manusia terpancar tanpa usaha yang lebih Hari ini, aku sadar mengapa ada penasaran tentangnya Aku menemukan frekuensi yang ternyata serupa tapi tak pernah kami coba selaraskan Hari ini, aku memberi saran untuknya Karena aku tahu dia harus mencari apa yang belum dia temukan pertanyaannya secara jelas Hari ini, aku sadar mengapa aku nyaman dengannya Aku juga sadar meski mungkin bersamanya, tapi ketidakmungkinan lebih besar karena sepertinya logikaku berkata dia tidak seperti yang ku cari Hari ini, aku menemukan kembali Sedikit merasa ada kemungkinan t